Karimun (Beritaintermezo.com) - Kabupaten Karimun masih kekurangan cadangan beras premium hingga 2.000 ton. Saat ini, ketersedian beras di daerah itu baru mencapai 700 hingga 1.000 ton. Sementara, kebutuhan beras selama satu bulan ke depan atau pada bulan suci Ramadhan diprediksi sekitar 2.900 ton. Cadangan beras di Karimun itu disampaikan Bupati Karimun Aunur Rafiq usai mengumpulkan seluruh distributor beras yang ada di Kabupaten Karimun. Untuk memenuhi kebutuhan beras di Karimun, Bupati Rafiq meminta kepada distributor agar secepatnya memasok beras dari Jakarta atau kota lainnya. "Kebutuhan beras selama satu bulan kedepan khususnya Ramadhan diprediksi hampir 2.900 ton. Sementara, ketersedian beras dari seluruh distributor sampai saat ini sekitar 700-1.000 ton. Artinya, kita masih kekurangan lebih dari 2.000 ton lagi," ungkap Aunur Rafiq usai memimpin rapat tertutup dengan distributor beras di rumah dinasnya, Senin (15/5) pagi. Kata Rafiq, selain pasokan beras dari Jakarta, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog) Kabupaten Karimun agar mampu menyediakan cadangan beras premium. Saat ini, Bulog Karimun hanya memiliki stok beras 500 ton, itupun jenis beras raskin dan bukan beras premium. Usai rapat dengan distributor beras, Bupati Rafiq bersama dengan wakilnya Anwar Hasyim, Kapolres AKBP Armaini dan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber daya Mineral (Disdagkop, UKM dan ESDM) Muhammad Yosli meninjau sejumlah ditsributor beras dan Gudang Bulog di Parit Rampak. "Kami meminta kepada Bulog Karimun agar berkoordinasi dengan Bulog Batam untuk menditribusikan berasnya dalam mengantisipasi apabila terjadi keterlambatan masuknya beras dari Jakarta ke distributor atau kelangkaan beras di Karimun. Upaya ini untuk mengantisipasi saja, kalau-kalau pasokan beras dari Jakarta lambat masuk," jelas Rafiq. Kata dia, langkah untuk mendatangkan beras dari Bulog Batam sebaiknya cepat dilakukan. Apabila Bulog merasa kesulitan untuk mendatangkan beras karena keterbatasan armada kapal, maka Pemkab Karimun bersama dengan institusi lainnya seperti Polres dan Lanal Tanjungbalai Karimun bersedia membantu. Dalam kesempatan itu, Aunur Rafiq juga menegaskan kepada distributor untuk tidak menimbun beras di gudang mereka. Kalau itu dilakukan, maka pihaknya tak segan-segan memberikan sanksi kepada para dirtibutor tersebut. Bahkan, kalau pelanggarannya sudah berat, bisa jadi sanksinya adalah pencabutan izin. Untuk kebutuhan lain seperti gula pasir, Rafiq menyebut masih mencukupi. Kebutuhan gula pasir per bulannya 240 ton. Untuk harganya, sudah sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah pusat. Begitu juga untuk cadangan kebutuhan pokok lainnya masih cukup. (hk/tambunan)