Tingkatkan Gairah Ekonomi, Bupati Karimun Diminta Ajak Apindo dan Kadin Buka Kuota Impor
Jumat, 12-01-2018 - 08:41:21 WIB
|
Bupati Karimun saat meninjau gudang beras beberapa waktu lalu
|
Karimun (Beritaintermezo.com)-Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kiprah menyarankan kepada Bupati Karimun Aunur Rafiq untuk mengajak seluruh lembaga perekonomian seperti Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) setempat untuk membuka kembali kran impor beras, gula dan buah-buahan ke Karimun.
"Sudah saatnya Bupati Karimun mengajak Apindo dan Kadin untuk membahas secara bersama-sama kondisi perekonomian Karimun sekarang. Sejak ditutupkan kran impor, maka banyak gudang beras, gula dan penyuplai buah-buahan ke Karimun tutup," ungkap Ketua LSM Kiprah, Jhon Syahputra, Kamis (11/1).
Ia memberikan apresiasi kepada Kakanwil DIBC Khusus Kepri yang sudah memanggil para pelaku usaha untuk menyarankan mereka membuat rekomendasi ke Kementerian Perdagangan agar kembali mendapatkan kuota impor. Meski akhirnya belum satupun pengusaha yang membuat rekomendasi itu.
"Langkah yang dilakukan Kakanwil DJBC Khusus Kepri untuk membuka kuota impor ke Karimun sudah sangat bagus. Namun sayang, langkah baik itu harusnya juga diikuti oleh Bupati Karimun selaku kepala daerah. Sekeras apapun usaha yang dilakukan Bea Cukai tanpa diikuti pemerintah daerah, maka akan jadi sia-sia belaka," tegas Jhon.
Kata Jhon, Apindo dan Kadin selaku lembaga non pemerintah yang mempunyai afiliasi ke tingkat pusat memiliki peranan penting dalam menyambung aspirasi daerah. Harusnya, keberadaan lembaga itu di Karimun bisa dimanfaatkan oleh Pemkab Karimun untuk memperjuangkan kepentingan daerah ke tingkat pusat.
"Saya yakin, ketika semua stakeholder terkait sudah bisa duduk satu meja membahas kondisi perekonomian saat ini, maka kuota impor pangan dan buah-buahan yang saat ini belum tersedia bagi Karimun akan terbuka lebar. Tinggal bagaimana pemerintah daerah meningkatkan koordinasi antar lembaga terkait," tutur Jhon.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri Rusman Hadi sudah mengingatkan kepada pelaku usaha di Kepri khususnya Karimun untuk meminta rekomendasi kuota impor ke Kementerian Perdagangan. Jika rekomendasi sudah ada, maka pihaknya bersama Kementerian Keuangan akan membantu mengurus agar mendapat kuota.
"Saya sudah menyampaikan, Bu Menteri (Keuangan) juga menyampaikan, bahkan saya sudah memanggil para pengusaha datang kesini dan menyampaikan untuk meminta rekomendasi ke Kementerian Perdagangan. Saya akan membantu, Bu Menteri akan membantu untuk mengurus agar dapat kuota. Tapi sampai sekarang belum ada yang ajuin," ungkap Rusman Hadi di kantornya, Rabu (10/1).
Kata Rusman, regulasi importasi pangan dan buah bukan berada di bawah Kementerian Keuangan namun Menteri Perdagangan. Hanya saja, karena kebijakan penertiban impor berisiko tinggi melibatkan lintas kementerian, maka pihaknya tetap bersedia membantu para pengusaha untuk mendapatkan kuota impor.
"Sebenarnya yang mengatur bukan Bea Cukai, tapi peraturan Kementerian Perdagangan bahwa buah dan lain sebagainya harus ada izin. Kalau bicara kemudahan aturan, saya gak bisa berikan karena ini bukan aturan saya. Yang bisa saya sampaikan adalah tolong urus perizinan. Nanti kita bantu dorong untuk mendapatkan kuota. Itu saja yang bisa kita lakukan," tuturnya. (hk/hend)
Komentar Anda :