ANAMBAS (Beritaintermezo.com) - Kapal Besar Berbobot 3000 Gt KM Caraka Jaya Niaga III-4 labuh jangkar di Pelabuhan Tarempa. Kapal tersebut masuk dalam program Gerai Maritim untuk mendukung Tol laut Jokowi, dalam rangka menekan disparitas harga di daerah-daerah yang jauh seperti Anambas.
Masuknya Tol Laut Jokowi pada tahun 2016 ini tidak disangka-sangka. Pasalnya pada tahu 2015 silam program tol laut tersebut tidak masuk ke Anambas karena kondisi pelabuhan Tarempa yang tidak menunjang.
Yoel Wijaya, Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM KKA mengatakan, masuknya Tol Laut ini diharapkan dapat menekan harga barang dan sembako di Anambas yang selama ini tinggi akibat ongkos angkut yang tinggi.
"Harganya akan jauh lebih murah karena ongkos angkut yang hemat, selain itu juga menggunakan kontainer hingga lebih aman," kata Yoel (27/1).
Dengan harga yang relatif lebih murah yakni Rp273 ribu/ton lanjut Yoel, jauh lebih murah dari pada menggunakan kapal lain yang mencapai Rp450-500 ribu/ton. Selain itu juga cara pengerimannya juga simple yakni pelaku usaha mengirim surat permohonan kepada pemerintah setelah diterima isi formulir keperluan barang setelah siap barang langsung dimasukan ke dalam kontainer untuk diangkut.
Yoel mengakui untuk saat ini barang-barang yang diangkut masih berupa sembako dan barang penting seperti benih, pupuk non subsidi, gas elpiji, triplek, semen dan lainnya.
"Ke depan kita akan berupaya barang seperti furnitur dan pakaian juga bisa masuk untuk diangkut menggunakan tol laut," jelasnya.
Selain ongkus angkut yang murah karena biaya Rp273ribu/Matrik ton jakarta-Tarempa, dan Tarempa-Natuna Rp217/matrik ton (pulang pergi-red), biaya tersebut juga sudah termasuk dengan biaya muat dan biaya bongkar kapal. Bahkan barang yang diangkut telah diasuransikan terlebih dahulu sebelum diangkut.
"Jika ada sesuatu dan lain hal saatdi perjalanan barang yang dibawa dapat di klim di Asuransi, berbeda dengan kapal biasa yang tenggelam tidak memiliki asuransi," paparnya.
Kapal sendiri berangkat dari pelabuhan Tj Priok dan barang-barang disimpan di gudang 6. Untuk sampai ke Anambas ungkap Yoel, kapal akan memakan waktu 3 hari untuk sampai ke Tarempa. Bukan hanya angkutan dari Jakarta ke Tarempa saja, namun sebalik jika ingin mengirim barang ke Jakarta juga diterima untuk meringankan biaya.
Namun Yoel mengakui pihaknya mengalami kendala saat ini, karena beberapa pengusaha yang ada di Anambas belum memiliki Bos dijakarta, karena barang yang masuk ke Anambas masih masuk dari Tanjung Pinang.
"Ini yang menjadi kendala dan kita akan membantu pengusaha agar mengambil barang di Jakarta karena akan lebih murah sehingga program presiden ini dapat terlaksana dengan sukses," katanya.
Disperindagkop sendiri ungkap Yoel, siap membantu pengusaha untuk menekan disparitas harga sehingga harga barang di Anambas jauh lebih murah dan sangat terjangkau bagi masyarakat.
"Kita menghimbau kepada pelaku usaha untuk sama-sama menyukseskan program gerai martim ini," pungkasnya.(omry)
Masuknya Tol Laut Jokowi pada tahun 2016 ini tidak disangka-sangka. Pasalnya pada tahu 2015 silam program tol laut tersebut tidak masuk ke Anambas karena kondisi pelabuhan Tarempa yang tidak menunjang.
Yoel Wijaya, Kasi Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM KKA mengatakan, masuknya Tol Laut ini diharapkan dapat menekan harga barang dan sembako di Anambas yang selama ini tinggi akibat ongkos angkut yang tinggi.
"Harganya akan jauh lebih murah karena ongkos angkut yang hemat, selain itu juga menggunakan kontainer hingga lebih aman," kata Yoel (27/1).
Dengan harga yang relatif lebih murah yakni Rp273 ribu/ton lanjut Yoel, jauh lebih murah dari pada menggunakan kapal lain yang mencapai Rp450-500 ribu/ton. Selain itu juga cara pengerimannya juga simple yakni pelaku usaha mengirim surat permohonan kepada pemerintah setelah diterima isi formulir keperluan barang setelah siap barang langsung dimasukan ke dalam kontainer untuk diangkut.
Yoel mengakui untuk saat ini barang-barang yang diangkut masih berupa sembako dan barang penting seperti benih, pupuk non subsidi, gas elpiji, triplek, semen dan lainnya.
"Ke depan kita akan berupaya barang seperti furnitur dan pakaian juga bisa masuk untuk diangkut menggunakan tol laut," jelasnya.
Selain ongkus angkut yang murah karena biaya Rp273ribu/Matrik ton jakarta-Tarempa, dan Tarempa-Natuna Rp217/matrik ton (pulang pergi-red), biaya tersebut juga sudah termasuk dengan biaya muat dan biaya bongkar kapal. Bahkan barang yang diangkut telah diasuransikan terlebih dahulu sebelum diangkut.
"Jika ada sesuatu dan lain hal saatdi perjalanan barang yang dibawa dapat di klim di Asuransi, berbeda dengan kapal biasa yang tenggelam tidak memiliki asuransi," paparnya.
Kapal sendiri berangkat dari pelabuhan Tj Priok dan barang-barang disimpan di gudang 6. Untuk sampai ke Anambas ungkap Yoel, kapal akan memakan waktu 3 hari untuk sampai ke Tarempa. Bukan hanya angkutan dari Jakarta ke Tarempa saja, namun sebalik jika ingin mengirim barang ke Jakarta juga diterima untuk meringankan biaya.
Namun Yoel mengakui pihaknya mengalami kendala saat ini, karena beberapa pengusaha yang ada di Anambas belum memiliki Bos dijakarta, karena barang yang masuk ke Anambas masih masuk dari Tanjung Pinang.
"Ini yang menjadi kendala dan kita akan membantu pengusaha agar mengambil barang di Jakarta karena akan lebih murah sehingga program presiden ini dapat terlaksana dengan sukses," katanya.
Disperindagkop sendiri ungkap Yoel, siap membantu pengusaha untuk menekan disparitas harga sehingga harga barang di Anambas jauh lebih murah dan sangat terjangkau bagi masyarakat.
"Kita menghimbau kepada pelaku usaha untuk sama-sama menyukseskan program gerai martim ini," pungkasnya.(omry)