BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) meminta Dinas Pertanian dan peternakan (Distanak) rohil untuk melakukan pembinaan secara maksimal kepada petani. Hal ini tujuannya agar para petani lebih semangat dalam mengembangkan lahan pertanian yang ada dinegeri seribu kubah sesuai dengan prioritas pemkab Rohil yang ingin memajukan sektor pertanian dalam rangka meningkatkan swasembada pangan.
Demikian hal ini disampaikan anggota DPRD Rohil, Krismanto, senin (11/4) di Bagansiapiapi. Dikatakan, Rohil dulunya sebagai penghasil lumbung padi yang terbesar dipropinsi riau, namun sekarang predikat tersebut telah berubah dikarenakan para petani beralih ketanaman sawit. Nah, untuk itu Distanak rohil harus melakukan pembinaan kepada para petani agar mempertahankan lahan pertanian yang ada, "ujarnya.
Untuk meningkatkan swasembada pangan, pemerintah pusat maupun propinsi telah terbukti banyak memberikan bantuan untuk membuat negeri seribu kubah ini menjadi lumbung padi. Untuk itu dirinya juga berharap kepada petani agar bersikap tegar dan tidak malu-malu menyandang gelar sebagai petani, "harap Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Rohil ini.
"Jangan malu-malu kalau dia itu petani, tampa adanya petani yang pegawai juga makannya dari mana, termasuk saya juga. saya berdiri sampai saat ini semua berkat petani. Jadi saya harapkan kepada petani khusunya petani pekaitan dan petani lainnya agar lebih giat dalam menekuni pekerjaan, "ungkap Krismanto.
Selain itu, Krismanto juga menegaskan kepada Dinas terkait agar tidak ragu untuk mengelola wacana percetakan sawah yang ditetapkan oleh masyarakat seluas 200 hektar di wilayah suak air hitam, Kecamatan Pekaitan.
"Saya mengharapkan distanak rohil jangan ragu-ragu, karna daerah itu memang layak. jika hal itu terwujud, lahan sekitar 200 hektar yang ada di suak air hitam tersebut diyakini 50 persen masyarakat pekaitan akan mengalih fungsikan lahannya dari sawit manjadi padi, 'ujar Krismanto Optimis. (zal)
Demikian hal ini disampaikan anggota DPRD Rohil, Krismanto, senin (11/4) di Bagansiapiapi. Dikatakan, Rohil dulunya sebagai penghasil lumbung padi yang terbesar dipropinsi riau, namun sekarang predikat tersebut telah berubah dikarenakan para petani beralih ketanaman sawit. Nah, untuk itu Distanak rohil harus melakukan pembinaan kepada para petani agar mempertahankan lahan pertanian yang ada, "ujarnya.
Untuk meningkatkan swasembada pangan, pemerintah pusat maupun propinsi telah terbukti banyak memberikan bantuan untuk membuat negeri seribu kubah ini menjadi lumbung padi. Untuk itu dirinya juga berharap kepada petani agar bersikap tegar dan tidak malu-malu menyandang gelar sebagai petani, "harap Politisi PDI Perjuangan (PDI-P) Rohil ini.
"Jangan malu-malu kalau dia itu petani, tampa adanya petani yang pegawai juga makannya dari mana, termasuk saya juga. saya berdiri sampai saat ini semua berkat petani. Jadi saya harapkan kepada petani khusunya petani pekaitan dan petani lainnya agar lebih giat dalam menekuni pekerjaan, "ungkap Krismanto.
Selain itu, Krismanto juga menegaskan kepada Dinas terkait agar tidak ragu untuk mengelola wacana percetakan sawah yang ditetapkan oleh masyarakat seluas 200 hektar di wilayah suak air hitam, Kecamatan Pekaitan.
"Saya mengharapkan distanak rohil jangan ragu-ragu, karna daerah itu memang layak. jika hal itu terwujud, lahan sekitar 200 hektar yang ada di suak air hitam tersebut diyakini 50 persen masyarakat pekaitan akan mengalih fungsikan lahannya dari sawit manjadi padi, 'ujar Krismanto Optimis. (zal)