Pengunduran Diri Kepala BPIP Yudi Latif Undang Reaksi Politisi di DPR.

Pengunduran Diri Kepala BPIP Yudi Latif Undang Reaksi Politisi di DPR.

JAKARTA,(BI)-Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mengundurkan diri. Walaupun itu hak pribadi Yudi Latif tetapi mengagetkan berbagai pihak termasuk DPR karena pengunduran diri itu menyusul kontroversi besaran gaji para pejabat BPIP.

Soal kenapa beliau mundur kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Jumat dirinya tidak ingin menduga-duga. Hidayat pun menolak mengomentari benar-tidaknya kemunduran Yudi Latif tersebut akibat berseteru dengan Mahfud MD.

"Yang paling tahu Pak Yudi Latif alasan mundurnya itu. Mungkin Pak Yudi bisa menjelaskan mengapa mundur. Padahal baru setahun sudah terjadi perubahan sistem berorganisasinya dari UKP-PIP menjadi BPIP," kata Hidayat lagi.

Namun demikian, Hidayat berharap mundurnya Yudi Latif menjadi pelajaran bagi pemerintah ke depan untuk memperjelas posisi BPIP dalam struktur kenegaraan. Sebab, beberapa pekan ini BPIP menjadi sorotan.

"Saya berharap bahwa keputusan ini kemudian memberikan penjelasan tentang posisi daripada BPIP, karena kan kemarin mendapatkan sorotan," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Johan Budi mengatakan, Yudi Latif mundur dari BPIP karena alasan keluarga.

"Jadi kalau dalam surat yang diacu Pak Yudi Latif,  peningkatan kapasitas UKP ke BPIP disetarakan menteri membutuhkan tingkat kesibukan yang lebih tinggi. Menurut Yudi Latif di surat pengunduran diri itu, beliau merasa tidak sanggup karena ada urusan keluarga yang perlu diintensifkan dengan Yudi Latif," ucap Johan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (8/6).

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan juga mempertanyakan mundurnya Yudi Latif dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Karena mundurnya tersebut setelah masyarakat mempersoalkan besaran gaji pejabat BPIP yang dinilai cukup besar.

“Gaji BPIP sempat menjadi sorotan, khususnya untuk Dewan Pengarah. Isu itu  mereda setelah diklarifikasi pemerintah, tapi Kepala BPIP tiba-tiba mundur. Ada apa di internal BPIP?” tanyanya.

Karena itu Taufik meminta Presiden Jokowi untuk menjelaskan perihal mundurnya Yudi Latif tersebut. Sebab, kehadiran BPIP yang diharapkan menjadi harapan baru masyarakat, malah menjadi polemik.

“Kita berharap BPIP tampil dan menjawab harapan masyarakat dalam membumikan Pancasila, dan membantu Presiden dalam merumuskan arah pembinaan ideologi Pancasila. Apalagi di tengah masifnya paham radikalisme,” pungkasnya.

Sebelumnya Yudi Latif mengundurkan diri sebagai Kepala BPIP melalui pesan perpisahan yang beredar di media sosial. "Saya mohon pamit. Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). Seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali,” katanya.

Pada awal pembentukan badan itu yang dimulai dari Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Kemudian bertransformasi jadi BPIP per Februari 2018.

“Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Sehingga harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan,” katanya.

Kepala BPIP merupakan pelaksana sehari-hari. Dia di bawah Dewan Pengarah BPIP yang diketuai Megawati Soekarnoputri. Duduk sebagai Anggota Dewan Pengarah BPIP yaitu Mahfud MD, Ketua MUI Ma`ruf Amin, Ketum PBNU Aqil Siradj hingga Sudhamek.(Bir)


Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index