Pekanbaru (BIC)-Ribuan Masyarakat dikawasan TNTN kembali melakukan unjuk rasa, Senin (21/7/2025). Mereka menuntut janji gubernur Riau pada unjuk rasa pertama yang dilaksanakan (18/6/2025) lalu.
Selain menuntut janji gubernur Riau, masyarakat juga meminta pemerintah memberikan solusi terbaik bagi masyarakat. Mereka dengan keras menolak relokasi dari TNTN.
Masyarakat mulai berkumpul sejak pagi hari. Sebagian pukul 06.30 WIB, telah tiba di lokasi unjuk rasa depan kantor gubernur Riau. Mereka datang menggunakan puluhan truk colt diesel, sebagian menggunakan mobil pick up.
Jalan Sudirman ditutup dari depan kantor walikota lama hingga kantor DPRD Pekanbaru.
Masyarakat mulai menyampaikan orasinya melalui koordinator Wandri Putra Simbolon.
Tak berapa lama menyampaikan orasinya, perwakilan masyarakat dari dua puluh dusun di kawasan TNTN diterima Kadis Perkebunan mewakili gubernur Riau untuk menyampikan tuntutan.
Pertemuan dilakukan di ruang rapat Melati kantor gubernur Riau yang dihadiri Bupati Zukri, Kapolres Pelalawan, Perwakilan Polda Riau, Perwakilan Korem, Kadis DLHK, Kakan Satpol PP dan perwakilan instansi lainnya.
Sebanyak 20 orang Perwakilan masyarakat menyampaikan tuntutan dan kekhawatiran mereka. Terutama kaum ibu-ibu dengan meneteskan air mata menyampikan harapan mereka. Terutama jaminan pendidikan terhadap anak-anak di kawasan TNTN.
Mereka menyampaikan ketakutan terutama anak-anak dikarenakan satgas yang bertugas di lokasi selalu menenteng senjata laras panjang.
"Apa kami seperti teroris dan penjahat sehingga harus di jaga dengan senjata," ujar Cici Sianturi menyampaikan kekhawatirannya.
Kadis Perkebunan Syahrial Abdi menyebut pemerintah akan memberikan solusi berkeadilan kepada masyarakat. Langkah pertama yang diambil dengan melakukan pendataan dan inventarisir masyarakat. Dengan demikian, pemerintah dapat memberikan solusi.
Terkait satgas dilapangan, Syahrial mengatakan akan berkoordinasi san meminta Satgas PKH melakukan tugas dengan humanis.
Sementara itu, Bupati Zukri menjamin tidak ada relokasi 22 Agustus 2025 sampai ada solusi terbaik.
"Untuk itu, bapak/ibu masyarakat di kawasan TNTN untuk mau didata dan melaporkan sesuai data dengan benar. Sehingga kami dapat melaporkan sesuai dengan data ke pemerintah pusat," ujar Zukri.
Koordinator unjuk rasa Wandri Simbolon mengatakan, selain ke kantor gubernur, masyarakat TNTN juga melakukan unjuk rasa ke Jakarta. Memperjuangkan dan menolak relokasi . ***(P1)
Beberapa isi tuntutan masyarakat TNTN adalah :
1. Menyatakan dengan tegas akan tetap bertahan dan tidak bersedia direlokasi
2. Meminta pertimbangan dan solusi khusus terhadap masyarakat terdampak TNTN
3. Meminta dan menjamin pendidikan di kemudian hari, agar pendidikan berjalan sebagaimana mestinya.
4. Meminta Satgas keluar dari lokasi, jika pun harus kelokasi melakukan tugas dengan humanis tanpa membawa senjata.
5. Meminta pemerintah menjamin buah sawit masyarakat kedepannya. Tidak mempermainkan harga dan penolakan perusahaan.
6. Menolak masyarakat disebut cukong.