PEKANBARU (Beritaintermezo.com) - Akibat ulah candaan salah seorang perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) berpangkat mayor, berinisial SO yang mengaku tasnya berisi bom, seluruh penumpang pesawat dari maskapai penerbangan Lion Air rute Pekanbaru-Medan, Jumat (8/1/2015) terpaksa harus dievakuasi dan pesawat mengalami delay.
SO pun harus mempertanggungjawabkan ucapannya itu dan segera diamankan oleh pihak otoritas bandara Sultan Sarif Kasim II.
Setelah diinterogasi, SO mengaku jika dirinya hanya bercanda, ketika salah seorang pramugari meminta dirinya meletakkan tas yang sedang dipangkunya tersebut kedalam kabin penumpang.
Namun, ketika tas tersebut diambil pramugari, SO berbicara sembari bercanda kepada pramugari untuk berhati-hati karena tasnya bisa meledak. "Hati-hati mbak, awas tasnya meledak,".
Mendengar ucapan SO, sang pramugaripun berasumsi jika tas tersebut benar-benar berisi bahan peledak dan diduga bom.
"Segera pramugari tersebut memberitahukannya kepada pilot pesawat Kapten Abimayu Hadi (21) dan seluruh penumpang diminta turun. Sementara petugas bandara melakukan pemeriksaan kembali terhadap pesawat dengan nomor penerbanganm JT 141 itu," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bukit Raya, Kompol Ricky Ricardo, melalui Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi, Jumat (8/1/2015).
Selanjutnya, SO diserahkan petugas bandara ke Polsek Bukit Raya untuk menjalani pemeriksaan. Abdi menjelaskan, setelah menjalani pemeriksaan di Polsek Bukit Raya, petugas kemudian melakukan koordinasi dengan Detasemen Polisi Militer (Den POM) AD untuk langkah selanjutnya.
"SO sempat kita periksa, kemudian kita berkoordinasi dengan Den POM AD karena SO masih berstatus sebagai anggota aktif dan berdinas dibagian Perbekalan dan Angkutan TNI AD Pekanbaru. SO langsung dijemput pihak Den POM untuk diproses," jelas Abdi.***