Bupati Rohil Pimpin Apel Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Selasa, 19 Juli 2016 | 08:45:56 WIB
Bupati Rohil Pimpin Upacara HLH

BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno Amp memimpin Apel peringatan Hari Lingkungan hidup sedunia, dihalaman kantor Bupati Rohil, Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Senin (18/7) pagi kemaren. Apel bersama itu diikuti oleh Seluruh SKPD dan instansi Vertikal dilingkungan pemkab Rohil.


Dalam sambutan Mentri Lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) yang dibacakan oleh Bupati Suyatno mengajak seluruh pihak untuk melestarikan tumbuhan dan hewan langka. Karena indonesia merupakan rumah dari keanekaan hayati. "indonesia merupakan rumah dari 17 persen total spesies yang ada didunia, "katanya.

Ia merincikan 35 ribu hingga 40 ribu spesies tumbuhan (11-15 persen), 707 spesies mamalia (12 persen), 350 spesies amphibi dan reptil, 1.602 spesies burung (17 persen), 2.184 spesies ikan air tawar (37 persen). Sementara untuk kelautan terdapat 2.500 spesies Molusca, 2.000 Spesies Krustasea, 6 Spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.500 spesies ikan lainnya.

Pada tahun ini katanya United Nations Environment Programme (UNEP) atau Badan Lingkungan Hidup PBB telah menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yaitu “Go Wild for Life”. Indonesia menyesuaikan dan mengambil tema Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2016 yakni "Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan".

Dilanjutkan orang nomor satu dinegeri seribu kubah ini, Masih banyak persoalan yang dihadapi Indonesia dalam keanekaragaman hayati. "Sebagian besar spesies diketahui menghadapi ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan.

Berdasarkan data organisasi internasional untuk konservasi alam (IUCN) tercatat di Indonesia terdapat 2 spesies satwa berkategori punah, 66 spesies berkategori kritis, 167 spesies kondisi genting, 1 spesies punah, 2 spesies punah di situs, 115 spesies kritis, 72 spesies berstatus genting.

Untuk Kabupaten rohil Penyu hijau termasuk hewan langka dan dilindungi agar tidak ada perburuan penyu termasuk telurnya. Dalam kesempatan itu Bupati juga menyinggung instansi terkait karena peringatan ini hanya menggelar apel saja dan tidak seperti menanami pohon dan sebagainya.

"Sepi betul acara peringatan hari lingkungan hidup tahun ini, seharusnya kalau lingkungan hidup ini dibuat acara penghijauan dengan menanami pohon dikawasan yang sudah tandus terbakar. Saya tidak marah, Ini hanya masukan agar kedepannya bisa menjadi perbaikan kalau suatu peringatan tidak hanya dijadikan acara seremonial belaka, "sindir Suyatno. (zal)

Terkini