BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Bupati Rokan Hilir (Rohil), H Suyatno Amp berharap Vaksin palsu tidak masuk kerohil. Oleh sebab itu instansi terkait diminta untuk jeli dan cepat tanggap mengetahui keberadaan vaksin palsu serta langkah untuk penanganannya.
Demikian ditegaskan Bupati Suyatno saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama direktur RSUD Dr RM Pratomo, Diskes, Seluruh Kepala Puskesmas, Pemberdayaan Perempuan, Organisasi IDI, IBI dan Ketua Klinik serohil, dilantai IV Kantor Bupati Rohil, Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Senin (18/7) kemaren.
Ia merasa curiga kalau vaksin palsu yang telah meresahkan masyrakat seperti yang terjadi di ibukota Jakarta dan pulau Jawa telah masuk kerohil. Kendati demikian dirinya berharap apa yang dicurigainya tersebut tidak benar. "Saya merasa curiga saja kalau vaksin palsu ada beredar dirohil, untuk itu pihak terkait harus cepat tanggap untuk mengetahui keberadaan vaksin berbahaya tersebut, "Ujar Suyatno.
Sejauh ini terangnya keberadaan vaksin palsu yang sudah beredar selama 10 tahun tersebut baru ditemukan diJakarta dan pulau Jawa. Namun tahun ini Vaksin itu telah masuk disumatra salah satunya dipropinsi riau. "memang saya tidak tau efek dari penyuntikan vaksin tersebut kepada balita, namun yang saya tau sudah banyak tersangka dari kasus ini termasuk dokter, "katanya dengan Gamblang.
"Yang jelas saya tidak tau membedakan mana vaksin asli dan vaksin palsu serta efeknya. Bisa saja kemungkinan vaksin yang telah habis diolah lagi. Saya mendapat laporan obat yang ada dipuskesmas di Drop langsung dari pusat melalui diskes. Namun yang kita takuti vaksin palsu ini ada diterima dan langsung disuntikkan ke anak, "ucap Suyatno.
Rakor tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan Msi, Asisten IV Bidang Administrasi Hj Dahniar, Anggota DPRD Rohil Hj Suryati dan undangan lainnya. (zal)
Demikian ditegaskan Bupati Suyatno saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama direktur RSUD Dr RM Pratomo, Diskes, Seluruh Kepala Puskesmas, Pemberdayaan Perempuan, Organisasi IDI, IBI dan Ketua Klinik serohil, dilantai IV Kantor Bupati Rohil, Jalan Merdeka, Bagansiapiapi, Senin (18/7) kemaren.
Ia merasa curiga kalau vaksin palsu yang telah meresahkan masyrakat seperti yang terjadi di ibukota Jakarta dan pulau Jawa telah masuk kerohil. Kendati demikian dirinya berharap apa yang dicurigainya tersebut tidak benar. "Saya merasa curiga saja kalau vaksin palsu ada beredar dirohil, untuk itu pihak terkait harus cepat tanggap untuk mengetahui keberadaan vaksin berbahaya tersebut, "Ujar Suyatno.
Sejauh ini terangnya keberadaan vaksin palsu yang sudah beredar selama 10 tahun tersebut baru ditemukan diJakarta dan pulau Jawa. Namun tahun ini Vaksin itu telah masuk disumatra salah satunya dipropinsi riau. "memang saya tidak tau efek dari penyuntikan vaksin tersebut kepada balita, namun yang saya tau sudah banyak tersangka dari kasus ini termasuk dokter, "katanya dengan Gamblang.
"Yang jelas saya tidak tau membedakan mana vaksin asli dan vaksin palsu serta efeknya. Bisa saja kemungkinan vaksin yang telah habis diolah lagi. Saya mendapat laporan obat yang ada dipuskesmas di Drop langsung dari pusat melalui diskes. Namun yang kita takuti vaksin palsu ini ada diterima dan langsung disuntikkan ke anak, "ucap Suyatno.
Rakor tersebut turut dihadiri oleh Pelaksana tugas (Plt) Sekdakab Rohil Drs H Surya Arfan Msi, Asisten IV Bidang Administrasi Hj Dahniar, Anggota DPRD Rohil Hj Suryati dan undangan lainnya. (zal)