BANGKO PUSAKO (Beritaintermezo.com)-Bupati Rokan Hilir (Rohil), Afrizal Sintong bersama Wabup H Sulaiman SS,MH menghadiri audiensi bersama pertamina terkait pelaksanaan project strategis nasional pipa block Rokan, Sabtu (17/7) lalu, di aula kantor kecamatan Bangko Pusako.
Salah satu perwakilan masyarakat, Samsul Bahri menyampaikan, adanya audiensi ini memberikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi di lapangan.
"Dalam hal ini masyarakat tidak pernah ada menghambat progres kerja yang dilaksanakan pertagas, cuma kami meminta kepada pihak pertagas untuk memberikan hak kami selaku masyarakat tentang ganti rugi yang dijanjikan sebelumnya," Ujar Samsul.
Samsul menambahkan, terkait dalam hal pengalian pipa minyak, suka suka hati untuk membayar. Kami hadir jalan lintas. Kami sudah nego, dan beberapa kali kami rapat. Dari harga bangun sudah dratis. Tinggal lagi nego tanah.
Warga lainya, Syafrizal menanggapi project strategis nasional pipa Blok Rokan insa allah tidak ada yang melarang. Masyarakat hanya butuh makan. Kami berharap di perhatian.
"Kami sepakat, apa yang di buat untuk kesejahteraan masyarakat. Jagan pula mengabaikan kepentingan masyarakat," Harapnya.
Tim Lahan Pertagas, Anton menjelaskan, audiensi pelaksanaan project strategis nasional pipa block Rokan sangat bagus. Pergantian dari Chevron ke Pertamina, nanti dilihat kaidah-kaidah hukumnya. "Terkait hal keluhan masyarakat tersebut akan kita sampaikan ke Pertamina pusat," Papar Anton.
Untuk pemasangan pipa di Rohil kini hanya tinggal 2,3 kilo meter (Km) dari total keseluruhan pemasangan pipa di lima kabupaten sebanyak 367 Km.
Ditempat yang sama, Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko juga menyatakan, terkait adanya project strategis Nasional yang berada di wilayah Kecamatan Bangko Pusako ini suatu hal positif.
"Tentunya kita dan kewajiban bupati dan wakil Bupati untuk mensukseskan project strategis Nasional ini. Didalam peraturan pemerintah, dalam kontes persoalan ini tidak ada isu isu di luar yang berkembang," Terangnya.
Ada tanah negara dan ada juga tanah hak. Berbicara tanah negara, tertib administrasi. Ada program project strategis Nasional ini jadi sudah jelas harus ada surat resmi. "kalau ada surat tanah seperti SKT dan SKGR nantinya ada tim untuk melakukan penilaian lahan masyarakat," Terangnya.
Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK mengatakan pertemuan hari ini dalam rangka mencari solusi. Karena pada tanggal 18 Agustus 2021 nanti akan beralih sepenuhnya ke pertamina.
Ia menjelaskan, di Propinsi Riau terkenal dengan penghasilan minyak. Kegiatan project strategis nasional, agar tidak terganggu dengan pemasangan minyak di lahan negara. "TNI/Polri tugasnya untuk pengamanan agar project strategis Nasional pipa block Rokan tersebut berjalan lancar," Ucapnya.
Sementara itu, Bupati Afrizal Sintong menyebutkan kalau ia segaja menyampaikan ke Camat untuk memanggil warga. Tujuan audensi ini untuk mencari solusi, agar tidak ada kerugian.
"Ini adalah objek vital negara. Dari Chevron yang akan beralih ke pertamina, dan APBD Rohil juga tergantung pada hasil minyak," ucap Bupati.
Ia menjelaskan saat ini pemerintah Rohil masih bergantung dengan dana bagi hasil minyak. Tentunya masyarakat juga tidak mau dirugikan. Maka dari itu, dicari solusi, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Kegiatan itu juga turut dihadiri oleh Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko, Kapolres AKBP Nurhadi Ismanto SH Sik, Sekda rohil HM Job Kurniawan AP MSi, Asisten Kesra H Ali Asfar S Sos MSi, Plt Kadisnaker Irawan SE, Kasat pol PP Suryadi SE, Kabag Tapem Normansyah, Camat Bangko Pusako H Bukhori, Kapolsek dan Danramil Setempat. (zal)
Salah satu perwakilan masyarakat, Samsul Bahri menyampaikan, adanya audiensi ini memberikan jalan keluar dari persoalan yang dihadapi di lapangan.
"Dalam hal ini masyarakat tidak pernah ada menghambat progres kerja yang dilaksanakan pertagas, cuma kami meminta kepada pihak pertagas untuk memberikan hak kami selaku masyarakat tentang ganti rugi yang dijanjikan sebelumnya," Ujar Samsul.
Samsul menambahkan, terkait dalam hal pengalian pipa minyak, suka suka hati untuk membayar. Kami hadir jalan lintas. Kami sudah nego, dan beberapa kali kami rapat. Dari harga bangun sudah dratis. Tinggal lagi nego tanah.
Warga lainya, Syafrizal menanggapi project strategis nasional pipa Blok Rokan insa allah tidak ada yang melarang. Masyarakat hanya butuh makan. Kami berharap di perhatian.
"Kami sepakat, apa yang di buat untuk kesejahteraan masyarakat. Jagan pula mengabaikan kepentingan masyarakat," Harapnya.
Tim Lahan Pertagas, Anton menjelaskan, audiensi pelaksanaan project strategis nasional pipa block Rokan sangat bagus. Pergantian dari Chevron ke Pertamina, nanti dilihat kaidah-kaidah hukumnya. "Terkait hal keluhan masyarakat tersebut akan kita sampaikan ke Pertamina pusat," Papar Anton.
Untuk pemasangan pipa di Rohil kini hanya tinggal 2,3 kilo meter (Km) dari total keseluruhan pemasangan pipa di lima kabupaten sebanyak 367 Km.
Ditempat yang sama, Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko juga menyatakan, terkait adanya project strategis Nasional yang berada di wilayah Kecamatan Bangko Pusako ini suatu hal positif.
"Tentunya kita dan kewajiban bupati dan wakil Bupati untuk mensukseskan project strategis Nasional ini. Didalam peraturan pemerintah, dalam kontes persoalan ini tidak ada isu isu di luar yang berkembang," Terangnya.
Ada tanah negara dan ada juga tanah hak. Berbicara tanah negara, tertib administrasi. Ada program project strategis Nasional ini jadi sudah jelas harus ada surat resmi. "kalau ada surat tanah seperti SKT dan SKGR nantinya ada tim untuk melakukan penilaian lahan masyarakat," Terangnya.
Kapolres Rohil, AKBP Nurhadi Ismanto SH SIK mengatakan pertemuan hari ini dalam rangka mencari solusi. Karena pada tanggal 18 Agustus 2021 nanti akan beralih sepenuhnya ke pertamina.
Ia menjelaskan, di Propinsi Riau terkenal dengan penghasilan minyak. Kegiatan project strategis nasional, agar tidak terganggu dengan pemasangan minyak di lahan negara. "TNI/Polri tugasnya untuk pengamanan agar project strategis Nasional pipa block Rokan tersebut berjalan lancar," Ucapnya.
Sementara itu, Bupati Afrizal Sintong menyebutkan kalau ia segaja menyampaikan ke Camat untuk memanggil warga. Tujuan audensi ini untuk mencari solusi, agar tidak ada kerugian.
"Ini adalah objek vital negara. Dari Chevron yang akan beralih ke pertamina, dan APBD Rohil juga tergantung pada hasil minyak," ucap Bupati.
Ia menjelaskan saat ini pemerintah Rohil masih bergantung dengan dana bagi hasil minyak. Tentunya masyarakat juga tidak mau dirugikan. Maka dari itu, dicari solusi, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
Kegiatan itu juga turut dihadiri oleh Kepala BPN Rohil Rocky Soenoko, Kapolres AKBP Nurhadi Ismanto SH Sik, Sekda rohil HM Job Kurniawan AP MSi, Asisten Kesra H Ali Asfar S Sos MSi, Plt Kadisnaker Irawan SE, Kasat pol PP Suryadi SE, Kabag Tapem Normansyah, Camat Bangko Pusako H Bukhori, Kapolsek dan Danramil Setempat. (zal)