TANJUNGPINANG (Beritaintermezo.com) - Penjabat Gubernur Kepri Nuryanto menghimbau kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berada di Lingkungan pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri untuk dapat meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi terhadap paham-paham radikalisme yang muncul pasca teror bom di negara ini baik itu Gafatar, ISIS dan Paham radikal lainnya.
Hal ini disampaikan Nuryanto saat menjadi pemimpin Upacara 17 hari bulan di halam Kantor Gubernur Kepri Dompak, Senin (18/1).
Nuryanto mengatakan, pasca ledakan yang terjadi di Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu menjadikan Indonesia dan beberapa wilayah di Indonesia berada dalam kondisi Siaga I terhadap ancaman teror bom.
Hal tersebut pula yang menjadi perhatian Nuryanto selaku Pj gubernur untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya di Provinsi Kepri.
"Untuk semua aparatur negara khususnya yang ada di Pemprov Kepri untuk waspada dan tanggap terhadap terror-teror yang terjadi karena paham radikalisme tersebut," ujar Nuryanto.
Disarankan Nuryanto, jangan pernah untuk terlibat langsung dengan jaringan tersebut. Kemudian untuk selalu mewaspadai segala jenis ancaman yang terjadi baik di lingkungan kerja, juga pemukiman tempat tinggal masing-masing pegawai.
"Untuk itu mari kita bersama ikut siaga dalam menghadapi segala bentuk teror yang terjadi saat ini," tegas Nuryanto.
Tak hanya kepada seluruh PNS, Nuryanto juga mengimbau kepada semua masyarakat Kepri untuk tidak takut terhadap ancaman dan teror bom yang terjadi saat ini serta selalu berhati-hati dan waspada terkait keberadaan paham radikal di Provinsi Kepri.
Selain imbauan tersebut, Nuryanto juga neminta dalam amanatnya kepada seluruh (PNS) di lingkungan Provinsi Kepri sebagai Aparat Sipil Negara (ASN), PNS haruslah bersikap profesional dalam bertugas.
"PNS harus netral, jangan melihat kanan melihat kiri dalam menjalankan tugasnya. Apalagi terpengaruh terkait hasil Pilkada," ujarnya.
Ia menegaskan, agar semua PNS di lingkungan Pemprov Kepri dapat bekerja dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab terhadap semua tugas-tugasnya.(omry)
Hal ini disampaikan Nuryanto saat menjadi pemimpin Upacara 17 hari bulan di halam Kantor Gubernur Kepri Dompak, Senin (18/1).
Nuryanto mengatakan, pasca ledakan yang terjadi di Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu menjadikan Indonesia dan beberapa wilayah di Indonesia berada dalam kondisi Siaga I terhadap ancaman teror bom.
Hal tersebut pula yang menjadi perhatian Nuryanto selaku Pj gubernur untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya di Provinsi Kepri.
"Untuk semua aparatur negara khususnya yang ada di Pemprov Kepri untuk waspada dan tanggap terhadap terror-teror yang terjadi karena paham radikalisme tersebut," ujar Nuryanto.
Disarankan Nuryanto, jangan pernah untuk terlibat langsung dengan jaringan tersebut. Kemudian untuk selalu mewaspadai segala jenis ancaman yang terjadi baik di lingkungan kerja, juga pemukiman tempat tinggal masing-masing pegawai.
"Untuk itu mari kita bersama ikut siaga dalam menghadapi segala bentuk teror yang terjadi saat ini," tegas Nuryanto.
Tak hanya kepada seluruh PNS, Nuryanto juga mengimbau kepada semua masyarakat Kepri untuk tidak takut terhadap ancaman dan teror bom yang terjadi saat ini serta selalu berhati-hati dan waspada terkait keberadaan paham radikal di Provinsi Kepri.
Selain imbauan tersebut, Nuryanto juga neminta dalam amanatnya kepada seluruh (PNS) di lingkungan Provinsi Kepri sebagai Aparat Sipil Negara (ASN), PNS haruslah bersikap profesional dalam bertugas.
"PNS harus netral, jangan melihat kanan melihat kiri dalam menjalankan tugasnya. Apalagi terpengaruh terkait hasil Pilkada," ujarnya.
Ia menegaskan, agar semua PNS di lingkungan Pemprov Kepri dapat bekerja dengan baik dan penuh rasa tanggung jawab terhadap semua tugas-tugasnya.(omry)