Surabaya (Beritaintermezo.com) - Berawal dari perkenalan di Facebook, FT, pelajar SMP di Surabaya, Jawa Timur menjadi korban pencabulan. Pelakunya adalah Noven Candra, seorang pemuda yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual cendol keliling.
Noven ditangkap dari tempat tinggalnya di sebuah indekos di Jalan Wonosari Kidul Gang V, Surabaya. Kini tersangka meringkuk di dalam tahanan Polsek Wonokromo setelah orang tua FT melaporkan dia ke polisi.
Kapolsek Wonokromo Kompol Arisandi menjelaskan, terungkapnya kasus ini ketika orang tua korban mencari FT, yang selama satu minggu tidak kunjung pulang. Kemudian, orang tuanya mencarinya, dan menemukannya di RS Angkatan Darat Kodam V Brawijaya, Surabaya.
Saat korban didesak, ternyata korban ini tidak pulang ke rumah selama satu minggu berada di kos tersangka. "Selama di tempat kos itulah tersangka mengajak korban berhubungan intim sebanyak tujuh kali," terang Kompol Arisandi, Kamis (2/6).
Dia menerangkan, korban tinggal di tempat kos tersangka berawal dari perkenalannya di akun media sosial Facebook. Dalam perkenalan selama empat bulan tersebut, korban yang asli Kediri, Jawa Timur diajak oleh tersangka bertemu di Surabaya.
Setelah itu, keduanya bertemu di Terminal Purabaya atau Bungurasih Surabaya. Korban, langsung dibawa ke tempat kos tersangka. Saat itulah, korban diajak hubungan intim saat tinggal bersama selama satu minggu.
"Untuk melakukan hubungan intim itu, korban selalu dijanjikan akan dinikahi dan diberikan baju baru. Dan itu baru diketahui, setelah korban ditemukan orang tuanya di Surabaya. Kemudian, tersangka dan korban dibawa ke kantor polisi," kata Arisandi.(mc/bic)
Noven ditangkap dari tempat tinggalnya di sebuah indekos di Jalan Wonosari Kidul Gang V, Surabaya. Kini tersangka meringkuk di dalam tahanan Polsek Wonokromo setelah orang tua FT melaporkan dia ke polisi.
Kapolsek Wonokromo Kompol Arisandi menjelaskan, terungkapnya kasus ini ketika orang tua korban mencari FT, yang selama satu minggu tidak kunjung pulang. Kemudian, orang tuanya mencarinya, dan menemukannya di RS Angkatan Darat Kodam V Brawijaya, Surabaya.
Saat korban didesak, ternyata korban ini tidak pulang ke rumah selama satu minggu berada di kos tersangka. "Selama di tempat kos itulah tersangka mengajak korban berhubungan intim sebanyak tujuh kali," terang Kompol Arisandi, Kamis (2/6).
Dia menerangkan, korban tinggal di tempat kos tersangka berawal dari perkenalannya di akun media sosial Facebook. Dalam perkenalan selama empat bulan tersebut, korban yang asli Kediri, Jawa Timur diajak oleh tersangka bertemu di Surabaya.
Setelah itu, keduanya bertemu di Terminal Purabaya atau Bungurasih Surabaya. Korban, langsung dibawa ke tempat kos tersangka. Saat itulah, korban diajak hubungan intim saat tinggal bersama selama satu minggu.
"Untuk melakukan hubungan intim itu, korban selalu dijanjikan akan dinikahi dan diberikan baju baru. Dan itu baru diketahui, setelah korban ditemukan orang tuanya di Surabaya. Kemudian, tersangka dan korban dibawa ke kantor polisi," kata Arisandi.(mc/bic)
