Manado (Beritaintermezo.com) - Ogah bertanggung jawab, JS alias Jembris (20), warga Manado, memilih kabur usai berhubungan dengan remaja berusia 16 tahun. Gara-gara ulahnya, korban berinisial NN telah berbadan dua. Tak tahan perlakuannya, korban kemudian melaporkan pelaku ke polisi.
Informasi yang dihimpun, Jembris dan NN asal Minahasa sudah berpacaran. Sekian lama memadu kasih, pelaku kemudian mengajak korban berhubungan badan layaknya suami istri.
Awalnya NN sempat menolak. Namun pelaku terus melancarkan rayuan maut hingga korban merelakan kesuciannya direnggut. Hubungan badan terus berlanjut setiap ada kesempatan dan NN yang masih di bawah umur diketahui hamil 2 bulan.
"Sudah tidak tahu lagi berapa kali kami berhubungan badan di tempat kos dia," aku NN di hadapan petugas Polres Manado, Senin (25/7).
Tahu sudah berbadan dua, NN kemudian memberitahukannya ke Jembris. Bukannya bertanggungjawab, pelaku malah kabur dan sulit dihubungi. Dengan dorongan kedua orangtuanya, korban mulai memberanikan diri melapor ke polisi.
"Kami tidak suka dengan tindakan pelaku kepada anak saya, sebab itu kami melaporkan hal ini ke polisi untuk diproses secara hukum," tutur orangtua NN.
Kasubag Humas AKP Agus Marsidi mengakui sudah menerima laporan yang diajukan NN. Kasus ini sudah dalam penyelidikan.
"Laporan sudah kami terima, kemudian secepatnya akan segera di tindak lanjuti" ujar Marsidi.(mc/bic)
Informasi yang dihimpun, Jembris dan NN asal Minahasa sudah berpacaran. Sekian lama memadu kasih, pelaku kemudian mengajak korban berhubungan badan layaknya suami istri.
Awalnya NN sempat menolak. Namun pelaku terus melancarkan rayuan maut hingga korban merelakan kesuciannya direnggut. Hubungan badan terus berlanjut setiap ada kesempatan dan NN yang masih di bawah umur diketahui hamil 2 bulan.
"Sudah tidak tahu lagi berapa kali kami berhubungan badan di tempat kos dia," aku NN di hadapan petugas Polres Manado, Senin (25/7).
Tahu sudah berbadan dua, NN kemudian memberitahukannya ke Jembris. Bukannya bertanggungjawab, pelaku malah kabur dan sulit dihubungi. Dengan dorongan kedua orangtuanya, korban mulai memberanikan diri melapor ke polisi.
"Kami tidak suka dengan tindakan pelaku kepada anak saya, sebab itu kami melaporkan hal ini ke polisi untuk diproses secara hukum," tutur orangtua NN.
Kasubag Humas AKP Agus Marsidi mengakui sudah menerima laporan yang diajukan NN. Kasus ini sudah dalam penyelidikan.
"Laporan sudah kami terima, kemudian secepatnya akan segera di tindak lanjuti" ujar Marsidi.(mc/bic)
