Pekanbaru (Beritaintermezo.com) - Para elit partai politik atau parpol di Riau terus menunjukkan kekompakannya. Dihadiri puluhan kader parpol, para elit laksanakan halal bihalal lintas parpol di salah satu hotel, Pekanbaru.
Namun dalam halal bihalal yang mengupas persoalan Riau ini tidak terlihat dari partai Golkar.
Dengan mengusung tema "Bersatu untuk Riau", kegiatan halal bihalal kali ini juga diisi dengan diskusi sekaligus pandangan dari sejumlah kader parpol terhadap persoalan yang tengah melanda Riau. Terutama dengan kosongnya posisi ketua DPRD Riau dan wakil gubernur Riau.
"Kegiatan seperti ini baru pertama kali diadakan, acara silaturrahmi lintas partai. Mudah-mudahan kebersamaan serta kekompakan kita selalu terjaga," kata Achmad, Ketua lintas parpol dalam sambutannya, Minggu (24/07/16).
Ia pun menjelaskan, pada hakikatnya lintas parpol merupakan tanggung jawab elit parpol kepada masyarakat Riau yang diberi amanah melalui partai dalam memajukan masyarakat Riau dan daerah yang ada di Riau.
"Lintas partai ini bukan untuk menunjukkan kekuatan, menjatuhkan seseorang, tapi justru sebaliknya, mempercepat pembangunan dalam rangka mencapai kemakmuran dan membantu pejabat publik, dalam hal ini gubernur. Jangan ada kecurigaan di antara kita, misi lintas parpol ini mulia, kemuliaan ini mesti kita wujudkan dan dukung bersama," ungkapnya.
Kemudian ia mengkritisi berbagai persoalan yang ada saat ini, khususnya kekosongan kursi ketua DPRD Riau dan wakil gubernur Riau. Ia menyatakan, dua posisi strategis mesti diisi segera.
"Kita tahu itu wewenang Golkar, tapi dengan lambatnya proses penetapan, tentu mempengaruhi kinerja dan kemajuan Riau. Ketua dewan misalnya, hubungan eksekutif dengan lefislatif tidak akan maksimal," terangnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan gubernur guna membicarakan berbagai persoalan di Riau. Pihaknya juga akan menjelaskan kepada gubernur, maksud dan tujuan lintas parpol tersebut.
"Ini amanah yang cukup berat, tapi harus dilakukan.Tentu dalam menjalankan amanah ini, perlu kebersamaan kita semua. Persoalan Riau harus kita cari solusinya bersama, kita petakan, kita buat skala prioritasnya agar semua berjalan dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Ade Agus Hartanto, Sekretaris DPW PKB Riau mengatakan, banyak dampak positif dengan adanya lintas parpol ini. Anggota Komisi E DPRD Riau ini berharap, pertemuan lintas parpol ini bisa berkelanjutan.
"Apa yang kita adakan saat ini tidak memvonis seseorang. Riau ini milik bersama, bukan milik partai A atau B," tegasnya.
Adapun parpol yang tergabung dalam lintas parpol ini yakni, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, PKB. Gerindra, PKS, PAN, NasDem, Hanura dan PPP.(bic)
Namun dalam halal bihalal yang mengupas persoalan Riau ini tidak terlihat dari partai Golkar.
Dengan mengusung tema "Bersatu untuk Riau", kegiatan halal bihalal kali ini juga diisi dengan diskusi sekaligus pandangan dari sejumlah kader parpol terhadap persoalan yang tengah melanda Riau. Terutama dengan kosongnya posisi ketua DPRD Riau dan wakil gubernur Riau.
"Kegiatan seperti ini baru pertama kali diadakan, acara silaturrahmi lintas partai. Mudah-mudahan kebersamaan serta kekompakan kita selalu terjaga," kata Achmad, Ketua lintas parpol dalam sambutannya, Minggu (24/07/16).
Ia pun menjelaskan, pada hakikatnya lintas parpol merupakan tanggung jawab elit parpol kepada masyarakat Riau yang diberi amanah melalui partai dalam memajukan masyarakat Riau dan daerah yang ada di Riau.
"Lintas partai ini bukan untuk menunjukkan kekuatan, menjatuhkan seseorang, tapi justru sebaliknya, mempercepat pembangunan dalam rangka mencapai kemakmuran dan membantu pejabat publik, dalam hal ini gubernur. Jangan ada kecurigaan di antara kita, misi lintas parpol ini mulia, kemuliaan ini mesti kita wujudkan dan dukung bersama," ungkapnya.
Kemudian ia mengkritisi berbagai persoalan yang ada saat ini, khususnya kekosongan kursi ketua DPRD Riau dan wakil gubernur Riau. Ia menyatakan, dua posisi strategis mesti diisi segera.
"Kita tahu itu wewenang Golkar, tapi dengan lambatnya proses penetapan, tentu mempengaruhi kinerja dan kemajuan Riau. Ketua dewan misalnya, hubungan eksekutif dengan lefislatif tidak akan maksimal," terangnya.
Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan gubernur guna membicarakan berbagai persoalan di Riau. Pihaknya juga akan menjelaskan kepada gubernur, maksud dan tujuan lintas parpol tersebut.
"Ini amanah yang cukup berat, tapi harus dilakukan.Tentu dalam menjalankan amanah ini, perlu kebersamaan kita semua. Persoalan Riau harus kita cari solusinya bersama, kita petakan, kita buat skala prioritasnya agar semua berjalan dengan maksimal," ujarnya.
Sementara itu, Ade Agus Hartanto, Sekretaris DPW PKB Riau mengatakan, banyak dampak positif dengan adanya lintas parpol ini. Anggota Komisi E DPRD Riau ini berharap, pertemuan lintas parpol ini bisa berkelanjutan.
"Apa yang kita adakan saat ini tidak memvonis seseorang. Riau ini milik bersama, bukan milik partai A atau B," tegasnya.
Adapun parpol yang tergabung dalam lintas parpol ini yakni, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, PKB. Gerindra, PKS, PAN, NasDem, Hanura dan PPP.(bic)