JAKARTA(Beritaintermezo.com)-Stadion kebanggaan masyarakat Indonesia Gelora Bung Karno (GBK) yang dibangun oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk perhelatan iven akbar olahraga Internasional Asian Games IV tahun 1962, dirombak total. Tak tanggung-tanggung perombakan mencapai 75 persen. Perombakan ini juga untuk menyambut perhelatan yang sama, Asian Games XVIII tahun 2018 mendatang. Indonesia kembali ditunjuk sebagai tuan rumah iven olahraga negara-negara Asia untuk yang kedua kalinya. Perombakan total yang dilakukan mulai dari bentuk fisik di dalam stadion hingga infrastruktur penunjang yang ada di luar stadion. Dan hanya beberapa titik saja yang tidak di rombak, seperti bentuk stadion dan rumput aslinya Zoisya Matrella, sejak zaman Presiden Soekarno tidak diganti. Perombakan yang paling tampak di dalam stadion, yakni dengan berkurangnya jumlah tempat duduk penonton, yang semula 100 ribu seat menjadi 76 ribu seat dengan single seat. Bangku-bangku yang tersedia dibentuk layaknya stadion-stadion berkelas dunia, dan dicat berwarna bendera Indonesia merah putih. Dan yang tak kalah pentingnya, lampu sadion diganti total. Jumlah lampu yang akan menerangi lapangan mencapai 600 lampu, dengan berat total lampu mencapai 16 ton. Penerangan lampu ini menyamai stadion-stadion di luar negri. Manager produksi PT Adhi Karya, Chabbi Wawan, mengatakan, untuk pengerjaan GBK saat ini sudah mendapai 85 persen, dan ditergetkan pada bulan Oktober 2017 sudah selesai, sesuai dengan target yang diberikan oleh Pemerintah. "Kita mulai pengerjaan pada bulan Agustus 2016 lalu, sekarang sudah mencapai 85 persen. Hampir seluruh stadion ini dirombak, kecuali yang termasuk haritage atau cagar budaya yang ada di stadion tidak ada yang di bongkar. Termasuk rumuput itu asli dari awalnya, hanya dibongkar perbaikan yang di bawah," jelas Wawan, kepada anggota Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) se Indonesia, Jumat (28/8/2017), di Stadion GBK Jakarta. "Untuk arsitek GBK ini hampir 100 persen di ganti, kami menurunkan 1260 pekerja lokal untuk mempercepat pengerjaan. Karena infrastruktur yang di luar juga di bongkar," tambahnya. Disinggung berapa anggaran yang digelontorkkan untuk renovasi GBK ini, Wawan mengatakan, anggaran yang digunakan cukup besar karena hampir merombak total kondisi stadion, dari nilai kontrak yang di sepakati termasuk pajak, anggaran mencapai Rp760 Miliar. "Sesuai dengan kontrak kami mencapai Rp760 miliar, sampai selesai kami kerjakan stadion ini hingga Oktober ini," katanya. Untuk diketahui, Gelora Bung Karno dibangun berawal dari Presiden Soekarno dalam menyambut peluang dengan menawarkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahraga akbar di Asia, Asian Games IV, tahun 1962 lalu. Dan peletakan batu pertamanya dilaksanakan pada tahun 1960 langsung oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno. Setelah 57 tahun berdirinya GBK baru direnovasi, dan bertepatan juga penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games XVIII. Rombongan juga berkesempatan melihat dari dekat pembangunan venue aquatic sebanyak 4 kolam. Usai melakukan peninjauan, rombongan SIWO PWI menghadiri pameran olah raga di Jakarta Convention Center (JCC).(rls)