Workshop Peningkatan Peran Jurnalistik Penanganan Isu Kerukunan Umat Beragama

Berharap Riau Bisa Jadi Contoh Kerukunan Umat Beragama

Berharap Riau Bisa Jadi Contoh Kerukunan Umat Beragama

Pekanbaru (Beritaintermezo.com) - Kepala Kantor Kementerian Agama Reprublik Indonesia Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi MA berharap Riau bisa menjadi contoh kerukunan umat beragama. Hal itu dikatakan dalam oembukaan workshop peningkatan peran jurnalistik dalam penanganan isu kerukunan umat beragama Senin (11/9) yang di gelar Pusat Kerukunan Umat Beragama Republik Indonesia. Ahmad Supardi mengatakan Riau dengan penduduk yang heterogen tidak pernah berkonflik karena agama. Dan berharap kerukunan terus terjalin di Riau yang sangat open terhadap pendatang. Mantan kepala Kemenag Kabupaten Rohul ini memastikan kalau kerukunan umat terganggu maka kerukunan nasional juga akan terganggu. Akibatnya, disintegrasi bangsa pasti akan terganggu. "Karena itu saya berharap dengan adanya workshop ini, kawan-kawan dari pers lebih banyak menyuarakan masalah kerukunan. Karena kerukunan ini bagian dari kerukunan nasional,'' kata Ahmad Supardi. Riau sebagai pusat pelaksanaan kegiatan workshop jurnalis KUB, kata Ahmad merupakan Riau heterogen, terutama dari sisi agama. Dimana semua pemeluk agama ada di Bumi Melayu Lancang Kuning ini. Kemudian dari segi suku, semua suku ada di Riau. "Artinya, Pekanbaru terutama Riau ini semacam Indonesia mini bagi kita di Indonesia ini,'' ujar Ahmad Supardi seraya berharap Provinsi Riau bisa sebagai pusat percontohan tentang kerukunan umat beragama di Indonesia. "Saya kira ini salah satu tujuan kenapa Pusat Kerukunan Umat Beragama (KUB) menempatkan Provinsi Riau sebagai tuan rumah untuk acara ini,'' sebut Ahmad Supardi. Soal langkah yang akan dilakukan Kementerian Agama terkait penanganan isu kerukunan umat beragama, Supardi mengatakan, salah satu langkah yang dilakukan seperti kegiatan workshop jurnalis ini. Yang kedua; akan mempercepat tugas-tugas FKUB Provinsi, kabupaten dan kota yang ada di seluruh Indonesia. "Kepada FKUB Provinsi, kabupaten/kota nanti juga akan saya sampaikan bahwa sekarang dari pihak luar sudah melirik Provinsi Riau sebagai salah satu percontohan kerukunan umat beragama nasional,'' kata Ahmad Supardi. Bicara soal fasilitas, Ahmad Supardi menyebutkan, pihaknya sudah coba membangun Kantor FKUB Provinsi, termasuk juga di beberapa Kabupaten/Kota. Kantor ini dibangun oleh Kementerian Agama. "Seperti di Kota Pekanbaru, mereka sendiri yang membangun kantornya. Kemudian Rokan Hulu kita juga sudah punya dan beberapa ada di kabupaten lain. Dan setiap tahun Insya Allah akan kita bangun minimal satu per kabupaten. Kemudian bantuan-bantuan juga Alhamdulillah Provinsi Riau, dari gubernur membantu FKUB provinsi dan juga kabupaten membantu FKUB kabupaten/kota. Termasuk Kanwil Agama untuk membantuk FKUB provinsi, kemudian juga membantu FKUB kabupaten/kota," ujar Ahmad Supardi. Terkait komunikasi dengan agama lain, kata Ahmad Supardi, berjalan dengan baik. Sebab di FKUB itu semua agama ada. "Dan saya sendiri selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau selalu berupaya untuk melakukan dialog dengan tokoh-tokoh agama lain. Itu juga bukan hanya Agama Islam, tapi juga agama-agama yang lain seperti Kristen, katholik, Hindu dan Buddha. Termasuk beberapa hari yang lalu saya ke Kepulauan Meranti bertemu dengan umat-umat Buddha. Dan termasuk kita bangunkan sekolah agama untuk Agama Buddha. Dengan demikian, umat-umat di luar Agama Islam punya sekolah-sekolah seperti madrasah dan pondok pesantren. Yang di luar ini diharapkan juga punya sarana pendidikan agama dan keagamaan," paparnya. Karena itu, kata Ahmad Supardi, peran para jurnalis di Provinsi Riau cukup bagus. Dimana kawan-kawan jurnalis di Riau cukup banyak memberitakan kegiatan-kegiatan kultur dan agama. "Dan ini selalu juga kita laporkan ke Jakarta. Mungkin atas dasar ini Riau menjadi rujukan oleh FKUB Pusat Direktorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia,'' katanya. Mengenai gejolak atau konflik agama di Riau, Ahmad Suardi mengatakan, alhamdulillah tidak ada. Sedangkan di daerah lain cukup banyak. Di antaranya masalah-masalah rumah ibadah. "Alhamdulillah, walau di daerah kita ini ada tapi tidak signifikanlah dampaknya. Karena itu, sangat pantas Riau ini menjadi rujukan," katanya.(jin)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index