Pelalawan (Beritaintermezo.com) - Kecamatan Pangkalan Kuras dengan luas 118.388,79 Ha, memilik daya tarik budaya yang sangat dominan. Pusat Budaya Petalangan berada di Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tepatnya di Desa Betung.
Desa Betung merupakan desa wisata yang penduduk aslinya terdiri dari masyarakat adat Melayu Petalangan dan merupakan Pusat Budaya Petalangan.
Desa Ini bisa dicapai dengan transportasi darat, melewati jalan tanah dan bebatuan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan rute kurang lebih 58 Km dari Kota Pangkalan Kerinci.
"Di Desa Betung, kita masih bisa menjumpai beraneka ragam seni dan budaya asli yang masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemudan dan Olahraga Kabupaten Pelalawan, H Zulkifli, Minggu (17/1/2016).
Disebutkannya, berbagai ragam upacara adat masyarakat Petalangan yang dapat dinikmati oleh wisatawan, seperti upacara pengobatan tradisinal yang dikenal dengan Belian, Bedewo, Nyanyi Panjang.
"Juga ada Atraksi Silat Payung serta Manumbai Madu," sebut Zulkifli, kepada GoRiau.com.
Tak hanya itu, Desa Betung juga terkenal dengan kerajinan anyaman dengan bahan baku dari rotan, pandan, bambu, kopau yang memang banyak terdapat di desa tersebut.
"Di Desa Betung juga terdapat hutan adat yang disebut dengan Hutan Kepungan, yang juga merupakan tempat Lebah Liar untuk membuat sarang pada pohon-pohon sialang yang banyak terdapat di areal itu," bebernya.
Desa ini adalah pusat budaya Petalangan. Sambung Zulkifli, di Desa Betung juga terletak bangunan pusat budaya Petalangan berada di tepi sungai yang digunakan untuk berkumpul.
"Di Desa Betung juga terdapat hutan liar seluas 40 Ha yang dihuni oleh berbagai jenis pohon berumur ratusan tahun," pungkasnya.(gr/edi)
Desa Betung merupakan desa wisata yang penduduk aslinya terdiri dari masyarakat adat Melayu Petalangan dan merupakan Pusat Budaya Petalangan.
Desa Ini bisa dicapai dengan transportasi darat, melewati jalan tanah dan bebatuan dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan rute kurang lebih 58 Km dari Kota Pangkalan Kerinci.
"Di Desa Betung, kita masih bisa menjumpai beraneka ragam seni dan budaya asli yang masih terpelihara dengan baik oleh masyarakat setempat," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemudan dan Olahraga Kabupaten Pelalawan, H Zulkifli, Minggu (17/1/2016).
Disebutkannya, berbagai ragam upacara adat masyarakat Petalangan yang dapat dinikmati oleh wisatawan, seperti upacara pengobatan tradisinal yang dikenal dengan Belian, Bedewo, Nyanyi Panjang.
"Juga ada Atraksi Silat Payung serta Manumbai Madu," sebut Zulkifli, kepada GoRiau.com.
Tak hanya itu, Desa Betung juga terkenal dengan kerajinan anyaman dengan bahan baku dari rotan, pandan, bambu, kopau yang memang banyak terdapat di desa tersebut.
"Di Desa Betung juga terdapat hutan adat yang disebut dengan Hutan Kepungan, yang juga merupakan tempat Lebah Liar untuk membuat sarang pada pohon-pohon sialang yang banyak terdapat di areal itu," bebernya.
Desa ini adalah pusat budaya Petalangan. Sambung Zulkifli, di Desa Betung juga terletak bangunan pusat budaya Petalangan berada di tepi sungai yang digunakan untuk berkumpul.
"Di Desa Betung juga terdapat hutan liar seluas 40 Ha yang dihuni oleh berbagai jenis pohon berumur ratusan tahun," pungkasnya.(gr/edi)