Siak (Beritaintermezo.com)-Bupati Siak H Syamsuar mengatakan, ada 5 program prioritas untuk mencapai visi jangka menengah agar terwujudnya Kabupaten Siak yang maju dan sejahtera, dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu serta menjadi kabupaten sebagai tujuan pariwisata di Sumatra.
"Untuk mewujudkan visi itu, ada 5 program prioritas pembangunan untuk tahun 2018, diantaranya pendidikan, kesehatan, pariwisata, instruktur pendukung pariwisata serta pembangunan UKM dan ekonomi kreatif," ujar Syamsuar, saat membuka membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perintah Daerah (RKPD) Kabupaten Siak tahun 2018 di Ruang Rapat Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Rabu (15/3/2017).
Musrenbang yang dilaksanakan saat ini, kata Syamsuar, merupakan lanjutan dari Musrenbang yang telah dilaksanakan tingkat kampung dan kecamatan.
"Kami juga berharap kepada perusahaan swasta, BUMN dan BUMD yang ada di Kabupaten Siak, agar bisa membantu semaksimal mungkin dalam meningkan prioritas yang ada di setiap kecamatan," ujarnya.
Kepala Badan Prencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau yang diwakili Supriadi mengatakan, terkait kondisi makro terkini Provinsi Riau, ada beberapa hal yang dimana Kabupaten Siak masuk dalam tiga teratas, seperti tingginya angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Diaman, Kabupaten Siak menduduki peringkat ke tiga dengan angka 9.20, ini menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah atau sedang diduduki oleh seseorang.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia, Kabupaten Siak menduduki peringkat ke tiga dengan angka 72.17, ini merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi Siak tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, naik 0,75 %. Meskipun meningkat, namun pertumbuhan ekonomi Siak masih negatif. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Siak tahun 2015 tertinggi ke-3 di Riau, rata-rata pertumbuhan IPM Siak naik 0,57 poin per tahun.
Kemudian, Angka Harapan Hidup (AHH) Siak tertinggi ke-3 di Provinsi Riau, tapi tidak ada peningkatan dibanding tahun 2014. AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Siak telah berhasil menyelesaikan program Wajib Belajar 9 Tahun, per tahun 2015. Rata-rata masyarakat Siak mendapatkan pendidikan formal hingga kelas 3 SMP. Penduduk yang berumur lebih dari 7 tahun di Siak memiliki harapan sekolah 12,26 tahun atau setara dengan kelas XII SMA. Pada tahun 2015 meningkat 12,26% meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Siak berkontribusi 9,33 % terhadap pengeluaran Per Kapita Provinsi Riau. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk.
"Apresiasi untuk Siak, angka kemiskinan tahun 2015 terendah ke-3 se Provinsi Riau. Jumlah persentase penduduk miskin tahun 2015 sebesar 5.67% sedangkan provinsi Riau sebesar 8.82%," jelasnya.
Kemudian, Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi ke-3 se-Provinsi Riau. Kabupaten  Siak berkontribusi 9,8 % terhadap PMDN Provinsi Riau. Capaian investasi dalam negeri tertinggi se-Riau dan berhasil menaikkan PMA 37 kali lipat dibandingkan tahun 2015. Siak Berkontribusi 34,8 % untuk PMA Riau.
"Belum disahkannya Perda RTRW Provinsi Riau sejak Tahun 2012, menghambat investasi yang masuk yang diperkirakan trilyunan rupiah," jelasnya.
Dalam Musrenbang RKPD tersebut, terlihat hadir Wakil Bupati Siak Alfedri, Ketua DPRD Kabupaten Siak Indra Gunawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak TS Hamzah, Mantan Bupati Siak Arwin, Tokoh Masyarakat Riau Wan Abu Bakar dan peserta Musrenbang. (roy p)
"Untuk mewujudkan visi itu, ada 5 program prioritas pembangunan untuk tahun 2018, diantaranya pendidikan, kesehatan, pariwisata, instruktur pendukung pariwisata serta pembangunan UKM dan ekonomi kreatif," ujar Syamsuar, saat membuka membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perintah Daerah (RKPD) Kabupaten Siak tahun 2018 di Ruang Rapat Indra Pahlawan, Kantor Bupati Siak, Rabu (15/3/2017).
Musrenbang yang dilaksanakan saat ini, kata Syamsuar, merupakan lanjutan dari Musrenbang yang telah dilaksanakan tingkat kampung dan kecamatan.
"Kami juga berharap kepada perusahaan swasta, BUMN dan BUMD yang ada di Kabupaten Siak, agar bisa membantu semaksimal mungkin dalam meningkan prioritas yang ada di setiap kecamatan," ujarnya.
Kepala Badan Prencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau yang diwakili Supriadi mengatakan, terkait kondisi makro terkini Provinsi Riau, ada beberapa hal yang dimana Kabupaten Siak masuk dalam tiga teratas, seperti tingginya angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Diaman, Kabupaten Siak menduduki peringkat ke tiga dengan angka 9.20, ini menunjukkan jenjang pendidikan yang pernah atau sedang diduduki oleh seseorang.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia, Kabupaten Siak menduduki peringkat ke tiga dengan angka 72.17, ini merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup masyarakat.
Pertumbuhan ekonomi Siak tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun 2014, naik 0,75 %. Meskipun meningkat, namun pertumbuhan ekonomi Siak masih negatif. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Siak tahun 2015 tertinggi ke-3 di Riau, rata-rata pertumbuhan IPM Siak naik 0,57 poin per tahun.
Kemudian, Angka Harapan Hidup (AHH) Siak tertinggi ke-3 di Provinsi Riau, tapi tidak ada peningkatan dibanding tahun 2014. AHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Siak telah berhasil menyelesaikan program Wajib Belajar 9 Tahun, per tahun 2015. Rata-rata masyarakat Siak mendapatkan pendidikan formal hingga kelas 3 SMP. Penduduk yang berumur lebih dari 7 tahun di Siak memiliki harapan sekolah 12,26 tahun atau setara dengan kelas XII SMA. Pada tahun 2015 meningkat 12,26% meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Siak berkontribusi 9,33 % terhadap pengeluaran Per Kapita Provinsi Riau. Komposisi pengeluaran rumah tangga dapat dijadikan ukuran untuk menilai tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk.
"Apresiasi untuk Siak, angka kemiskinan tahun 2015 terendah ke-3 se Provinsi Riau. Jumlah persentase penduduk miskin tahun 2015 sebesar 5.67% sedangkan provinsi Riau sebesar 8.82%," jelasnya.
Kemudian, Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) tertinggi ke-3 se-Provinsi Riau. Kabupaten  Siak berkontribusi 9,8 % terhadap PMDN Provinsi Riau. Capaian investasi dalam negeri tertinggi se-Riau dan berhasil menaikkan PMA 37 kali lipat dibandingkan tahun 2015. Siak Berkontribusi 34,8 % untuk PMA Riau.
"Belum disahkannya Perda RTRW Provinsi Riau sejak Tahun 2012, menghambat investasi yang masuk yang diperkirakan trilyunan rupiah," jelasnya.
Dalam Musrenbang RKPD tersebut, terlihat hadir Wakil Bupati Siak Alfedri, Ketua DPRD Kabupaten Siak Indra Gunawan, Sekretaris Daerah Kabupaten Siak TS Hamzah, Mantan Bupati Siak Arwin, Tokoh Masyarakat Riau Wan Abu Bakar dan peserta Musrenbang. (roy p)