BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Anggota DPRD Riau Dapil Rohil, Karmila Sari melakukan reses dikecamata Pasir Limau Kapas (Palika). Anggota Komisi B DPRD Riau itu mendengarkan beberapa masukan dari masyarakat setempat. Dari Hasil Reses yang dilakukan itu disimpulkan bahwa Kecamatan Palika masih memerlukan perhatian khusus baik dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun dari Pemkab Rohil.
"Sepertinya permasalahan disana masih sangat kompleks dan memang harus diberikan perhatian kusus. Saya juga sudah dengar langsung suara masyarakatnya saat reses akhir pekan lalu, "kata Karmila Sari, Minggu (1/5) di Bagansiapiapi. Adapun lokasi yang dikunjungi Legislator Riau itu diantaranya Kepenghulaun Panipahan Darat, Panipahan Laut, Teluk Pulai, Sungai Daun dan Pasir Limau Kapas.
"Keluhan masyarakat adalah ketika hujan terjadi becek, ketika kering susah air dan listrik pun sering mati dan ada beberapa desa yang tidak memiliki listrik. Selain itu, Infrastruktur jalan merupakan solusi yang utama dari keluhan semua ini. Begitu jalan Provinsi dan lingkungan sudah dibangun maka anak-anak sekolah menjadi mudah bersekolah, harga sawit menjadi lebih tinggi, "kata Karmila.
Berbeda diwilayah daratan, harga Bahan Bakar Minyak(BBM) berupa solar dan bensin sangat tinggi mulai dari Rp9.000 hingga Rp10,000/liter. "Alasannya sederhana saja medan jalan yang sulit dan lokasi membeli minyak yang jauh ke propinsi Sumatra utara (Sumut), sehingga pedagang harus menaikkan harga dari harga normal Rp7.500/liternya, "jelasnya.
Dengan kondisi ini dirinya berharap dengan para investor untuk membangun Stadion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stadion Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPDN) mengingat dominasi mata pencarian dan periok nasi warga Palika bersumber dari laut yaitu sebagai nelayan tradisonal, "harapnya.
Kemudia disektor perikanan, disektor ini masyarakat yang dominan nelayan sangat mengharapkan pelatihan budidaya Kerang, Kepiting dan Ikan. "Selama ini PPL yang ditugaskan untuk melatih para nelayan dinilai kurang maksimal dan tidak berkomitmen dalam bekerja. Kelompok tani dan nelayan begitu minim pengetahuan, modal dan pemasaran, "bebernya.
Untuk sektor pertani dan kebun juga sama, para petani memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi sawit mereka selain daripada mengharapkan bantuan bibit dan juga subsidi pupuk. "Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki potensi luar biasa karena banyak hasil perikanan lautnya dan potensi keindahan Pulau Jemurnya sebagai objek wisata yang belum maksimal dikembangkan, "kata Politisi Golkar riau itu.
Tugas yang harus dipercepat pemkab rohil adalah untuk segera membuat DED jalan dan pemprov Riau memprioritaskan daerah pesisir ini untuk peningkatan jalannya. sehingga masyarakat bisa beraktifitas dan memanfaatkan secara ekonomi dan bidang lainnya ke Provinsi Sumut dan juga ke ibukota Kabupaten untuk menjual hasil perikanan dan perkebunannya.
Tidak hanya itu, kemisikinan juga menjadi hal yang patut diperhatikan. Jumlah masyarakat miskin dan janda miskin cukup banyak hampir di setiap kepenghuluan. sehingga banyak keluhan mereka seputar kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi dan kesehatan.
"Alhamdulillah keluhan warga palika sudah kita sampaikan kepada instansi terkait, seperti insfraruktur jalan kita sudah koordinasi ke Dinas Bina Marga untuk melakukan perawatan jalan dan jembatan yang rusak dan patah yang ada dicamatan palika. Mudah-mudahan ditahun ini kerusakan jalan itu telah bisa diperbaiki, "pungkas Karmila. (zal)
"Sepertinya permasalahan disana masih sangat kompleks dan memang harus diberikan perhatian kusus. Saya juga sudah dengar langsung suara masyarakatnya saat reses akhir pekan lalu, "kata Karmila Sari, Minggu (1/5) di Bagansiapiapi. Adapun lokasi yang dikunjungi Legislator Riau itu diantaranya Kepenghulaun Panipahan Darat, Panipahan Laut, Teluk Pulai, Sungai Daun dan Pasir Limau Kapas.
"Keluhan masyarakat adalah ketika hujan terjadi becek, ketika kering susah air dan listrik pun sering mati dan ada beberapa desa yang tidak memiliki listrik. Selain itu, Infrastruktur jalan merupakan solusi yang utama dari keluhan semua ini. Begitu jalan Provinsi dan lingkungan sudah dibangun maka anak-anak sekolah menjadi mudah bersekolah, harga sawit menjadi lebih tinggi, "kata Karmila.
Berbeda diwilayah daratan, harga Bahan Bakar Minyak(BBM) berupa solar dan bensin sangat tinggi mulai dari Rp9.000 hingga Rp10,000/liter. "Alasannya sederhana saja medan jalan yang sulit dan lokasi membeli minyak yang jauh ke propinsi Sumatra utara (Sumut), sehingga pedagang harus menaikkan harga dari harga normal Rp7.500/liternya, "jelasnya.
Dengan kondisi ini dirinya berharap dengan para investor untuk membangun Stadion Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stadion Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPDN) mengingat dominasi mata pencarian dan periok nasi warga Palika bersumber dari laut yaitu sebagai nelayan tradisonal, "harapnya.
Kemudia disektor perikanan, disektor ini masyarakat yang dominan nelayan sangat mengharapkan pelatihan budidaya Kerang, Kepiting dan Ikan. "Selama ini PPL yang ditugaskan untuk melatih para nelayan dinilai kurang maksimal dan tidak berkomitmen dalam bekerja. Kelompok tani dan nelayan begitu minim pengetahuan, modal dan pemasaran, "bebernya.
Untuk sektor pertani dan kebun juga sama, para petani memerlukan pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi sawit mereka selain daripada mengharapkan bantuan bibit dan juga subsidi pupuk. "Kecamatan Pasir Limau Kapas memiliki potensi luar biasa karena banyak hasil perikanan lautnya dan potensi keindahan Pulau Jemurnya sebagai objek wisata yang belum maksimal dikembangkan, "kata Politisi Golkar riau itu.
Tugas yang harus dipercepat pemkab rohil adalah untuk segera membuat DED jalan dan pemprov Riau memprioritaskan daerah pesisir ini untuk peningkatan jalannya. sehingga masyarakat bisa beraktifitas dan memanfaatkan secara ekonomi dan bidang lainnya ke Provinsi Sumut dan juga ke ibukota Kabupaten untuk menjual hasil perikanan dan perkebunannya.
Tidak hanya itu, kemisikinan juga menjadi hal yang patut diperhatikan. Jumlah masyarakat miskin dan janda miskin cukup banyak hampir di setiap kepenghuluan. sehingga banyak keluhan mereka seputar kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi dan kesehatan.
"Alhamdulillah keluhan warga palika sudah kita sampaikan kepada instansi terkait, seperti insfraruktur jalan kita sudah koordinasi ke Dinas Bina Marga untuk melakukan perawatan jalan dan jembatan yang rusak dan patah yang ada dicamatan palika. Mudah-mudahan ditahun ini kerusakan jalan itu telah bisa diperbaiki, "pungkas Karmila. (zal)