Meranti (Beritaintermezo.com)-Bupati Kepulauan Meranti M Adil meminta seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan mereka yang tidak mendukung rekonsiliasi stunting di Kepulauan Meranti. Sanksi atau tindakan akan diberikan jika ada yang tidak mendukung.
Hal itu dikatakan M Adil dalam rapat rekonsiliasi penurunan angka stunting, Rabu (20/7/2022) bertempat di aula Kantor Bupati.
M Adil mengingatkan, penurunan angka stunting hal sangat penting dan amanat pemerintah pusat sebagai salah salah satu kepentingan nasional untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kedepannya.
"Stunting ini taruhannya terlalu besar kalau kita abaikan, dan dampaknya jangka panjang. Sehingga kita tidak bisa mengukur dalam jangka waktu yang seketika dalam penanganannya," ujar Bupati.
Bupati juga meminta seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mendukung program kerja pemerintah dalam penurunan angka stunting di Kepulauan Meranti. Dia mengingatkan pentingnya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan, hal tersebut penting, agar tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi.
Wakil Bupati H. Asmar selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting menjelaskan bahaya stunting begitu berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, katanya perlu ada penanganan yang serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan anak baduta (bawah 2 tahun) serta menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar Asmar.***(karim)
Hal itu dikatakan M Adil dalam rapat rekonsiliasi penurunan angka stunting, Rabu (20/7/2022) bertempat di aula Kantor Bupati.
M Adil mengingatkan, penurunan angka stunting hal sangat penting dan amanat pemerintah pusat sebagai salah salah satu kepentingan nasional untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia kedepannya.
"Stunting ini taruhannya terlalu besar kalau kita abaikan, dan dampaknya jangka panjang. Sehingga kita tidak bisa mengukur dalam jangka waktu yang seketika dalam penanganannya," ujar Bupati.
Bupati juga meminta seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama mendukung program kerja pemerintah dalam penurunan angka stunting di Kepulauan Meranti. Dia mengingatkan pentingnya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan, hal tersebut penting, agar tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi.
Wakil Bupati H. Asmar selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting menjelaskan bahaya stunting begitu berdampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Untuk itu, katanya perlu ada penanganan yang serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan anak baduta (bawah 2 tahun) serta menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, menyinergikan dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor di lingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti," ujar Asmar.***(karim)