JAKARTA, (BI)-Gerindra hingga kini terus bergerilya melobi partai politik, termasuk Demokrat untuk mencapai angka prosentasi Threshold 20%. Khusus untuk Demokrat, Gerindra bahkan menjanjikan bagi-bagi kekuasaan atau power sharing di pemerintahan Prabowo nantinya jika menang.
Tanpa malu-malu demikian disampaikan Waketum Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di Komplkes Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (22/5/2018).
“Pembicaraan power sharing itu sangat diperlukan, karena Indonesia ini sangat luas dan besar. Sehingga banyak urusan dan masalah yang harus dikerjakan,†tegas Wakil Ketua DPR RI itu menggambarkan urgensi bagi bagi kekuasaan itu.
Kata Fadli, kader Demokrat mendesak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak berkoalisi dengan parpol pendukung Jokowi. “Jadi, siapapun yang bisa bergabung berkoalisi dengan Gerindra. Saya kira itu satu hal yang sangat menambah energi,†ujarnya.
Karena itu Gerindra terus membangun dialog terbuka dengan Demokrat untuk menindaklanjuti peluang koalisi tersebut. Selain lobi-lobi dengan partai-partai yang belum menentukan dukungan politik di 2019.
“Masih ada 5 partai politik yang belum menyatakan sikap. Yang cukup intensif dengan PAN dan PKS. Berikutnya bisa Demokrat dan mungkin PKB,†ungkapnya ketika ditanya bagaimana jika tidak ada partai yang mau bergabung.
Menurut Fadli, pertemuan antara Ketum Demokrat SBY dengan Ketum Gerindra Prabowo kini lagi dirancang . “Insyaallah nanti. Pak Prabowo kan sudah pernah datang ke tempat Pak SBY. Waktu itu mengundang ke tempatnya Pak Prabowo, saya kira nanti diatur bagaimana pertemuan lanjutannya,†katanya dengan wajah agak masam. (Bir).
Tanpa malu-malu demikian disampaikan Waketum Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di Komplkes Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (22/5/2018).
“Pembicaraan power sharing itu sangat diperlukan, karena Indonesia ini sangat luas dan besar. Sehingga banyak urusan dan masalah yang harus dikerjakan,†tegas Wakil Ketua DPR RI itu menggambarkan urgensi bagi bagi kekuasaan itu.
Kata Fadli, kader Demokrat mendesak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak berkoalisi dengan parpol pendukung Jokowi. “Jadi, siapapun yang bisa bergabung berkoalisi dengan Gerindra. Saya kira itu satu hal yang sangat menambah energi,†ujarnya.
Karena itu Gerindra terus membangun dialog terbuka dengan Demokrat untuk menindaklanjuti peluang koalisi tersebut. Selain lobi-lobi dengan partai-partai yang belum menentukan dukungan politik di 2019.
“Masih ada 5 partai politik yang belum menyatakan sikap. Yang cukup intensif dengan PAN dan PKS. Berikutnya bisa Demokrat dan mungkin PKB,†ungkapnya ketika ditanya bagaimana jika tidak ada partai yang mau bergabung.
Menurut Fadli, pertemuan antara Ketum Demokrat SBY dengan Ketum Gerindra Prabowo kini lagi dirancang . “Insyaallah nanti. Pak Prabowo kan sudah pernah datang ke tempat Pak SBY. Waktu itu mengundang ke tempatnya Pak Prabowo, saya kira nanti diatur bagaimana pertemuan lanjutannya,†katanya dengan wajah agak masam. (Bir).
