Bengkulu (Beritaintermezo.com) - Lembaga Survei Politik Indonesia (LSPI) merilis hasil survei terkait prilaku politik masyarakat dan opini publik tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan provinsi Bengkulu jelang Pilkada Provinsi Bengkulu 2020, Jum’at (2/8/2019).
Selain mengecek popularitas para bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang muncul, survey LSPI juga mengungkapkan penilaian publik terhadap kondisi Bengkulu secara umum yaitu Politik, Ekonomi, Keamanan dan Penegakan Hukum. Penilaian positif paling besar teridentifikasi pada bidang keamanan mencapai 69.0% dan yang paling rendah terlihat dalam bidang ekonomi yakni 54,8%.
Dari sisi pembangunan, mayoritas responden menyatakan bahwa Provinsi Bengkulu lebih tertinggal dibanding dengan provinsi lain di Indonesia. Angkanya menunjukkan 27.6% sedangkan 24% menyatakan lebih maju.
Mencermati temuan tersebut, direktur eksekutif LSPI, Budiana mengatakan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah akan sangat menentukan nasib sang petahana. Apalagi jika petahana memiliki niat kembali maju dalam kontestasi pilkada.
"Persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah akan sangat berdampak pada keterpilihan perahana dalam pilkada. Kepuasan masyarakat Bengkulu terhadap kinerja pemerintah yang sedang menjabat bisa jadi pertanda bahwa masyarakat Bengkulu mengharapkan alternatif lain yang bisa membawa Bengkulu semakin maju" ungkapnya setelah presentasi rilis survey, di Kota Bengkulu.
Secara umum survey LSPI baru mengidentifikasi dua tokoh yang mendapat nilai elektabilitas menonjol. Keduanya adalah Gubernur petahana Rohidin Mersyah dan mantan gubernur Agusrin M Najamuddin. Rohidin mendapatkan elektabilitas sebesar 19,8 persen dan Agustin mendapat 15,6 persen. Tokoh lainnya berjarak cukup jauh terpaut sekitar 10 persen lebih.
Pada data perbandingan kemampuan para tokoh, dari sisi pengalaman, LSPI menemukan bahwa masyarakat Bengkulu menganggap Agusrin yang lebih berpengalaman mengatasi persoalan-persoalan dari pada Gubernur Rohidin. Agusrin angkanya mencapai 14.30 persen, Rohiddin Mersyah yang hanya 5.50 persen.
Survei dilakukan mulai 20-27 Juli 2019 di 10 kota/kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan melibatkan 600 orang responden yang berusia 17 tahun atau lebih ata sudah menikah ketika survey ini dilakukan, dengan margin of eror sebesar 4,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan metode pengumpulam data kuesioner wawancara tatap muka. (Red)
Selain mengecek popularitas para bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang muncul, survey LSPI juga mengungkapkan penilaian publik terhadap kondisi Bengkulu secara umum yaitu Politik, Ekonomi, Keamanan dan Penegakan Hukum. Penilaian positif paling besar teridentifikasi pada bidang keamanan mencapai 69.0% dan yang paling rendah terlihat dalam bidang ekonomi yakni 54,8%.
Dari sisi pembangunan, mayoritas responden menyatakan bahwa Provinsi Bengkulu lebih tertinggal dibanding dengan provinsi lain di Indonesia. Angkanya menunjukkan 27.6% sedangkan 24% menyatakan lebih maju.
Mencermati temuan tersebut, direktur eksekutif LSPI, Budiana mengatakan kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah akan sangat menentukan nasib sang petahana. Apalagi jika petahana memiliki niat kembali maju dalam kontestasi pilkada.
"Persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah akan sangat berdampak pada keterpilihan perahana dalam pilkada. Kepuasan masyarakat Bengkulu terhadap kinerja pemerintah yang sedang menjabat bisa jadi pertanda bahwa masyarakat Bengkulu mengharapkan alternatif lain yang bisa membawa Bengkulu semakin maju" ungkapnya setelah presentasi rilis survey, di Kota Bengkulu.
Secara umum survey LSPI baru mengidentifikasi dua tokoh yang mendapat nilai elektabilitas menonjol. Keduanya adalah Gubernur petahana Rohidin Mersyah dan mantan gubernur Agusrin M Najamuddin. Rohidin mendapatkan elektabilitas sebesar 19,8 persen dan Agustin mendapat 15,6 persen. Tokoh lainnya berjarak cukup jauh terpaut sekitar 10 persen lebih.
Pada data perbandingan kemampuan para tokoh, dari sisi pengalaman, LSPI menemukan bahwa masyarakat Bengkulu menganggap Agusrin yang lebih berpengalaman mengatasi persoalan-persoalan dari pada Gubernur Rohidin. Agusrin angkanya mencapai 14.30 persen, Rohiddin Mersyah yang hanya 5.50 persen.
Survei dilakukan mulai 20-27 Juli 2019 di 10 kota/kabupaten di Provinsi Bengkulu dengan melibatkan 600 orang responden yang berusia 17 tahun atau lebih ata sudah menikah ketika survey ini dilakukan, dengan margin of eror sebesar 4,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Survei ini dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling dengan metode pengumpulam data kuesioner wawancara tatap muka. (Red)
