Karimun (Beritaintermezo.com)-Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun kembali memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan tahun 2017 yang nilainya mencapai Rp 4,2 miliar. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun, Bakri Hasyim menyampaikan alokasi tersebut masing-masing untuk DAK SD Rp 1.894.000.000 dan DAK SMP mencapai Rp 2.351.959.000.
“Ada peningkatan sebesar hampir Rp50 persen dari DAK tahun 2016 kemarin yang kita dapatkan hampir sekitar Rp 2,5 miliar namun hanya terserap sekitar hampir Rp 1,4 miliar saja. Tahun ini Karimun kembali mendapatkan DAK untuk SMP,†ujar Bakri Hasyim di ruangan kerjanya, Kamis (16/2).
Total DAK 2017 tersebut, sambung Bakri, nantinya akan direalisasikan untuk rehab ruang kelas baru (RKB) di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP dan pengadaan buku perpustakaan. Selain itu juga ada pengadaan alat praktek IPA serta pembangunan labor untuk SMP.
Kemudian, anggaran tersebut diperuntuhkan pada rehab bangunan sekolah, ruang kelas belajar dan lainnya sesuai kebutuhan. “Kebetulan Karimun sudah ada sejumlah sekolah yang telah memiliki perpustakaan sekolah yang dibangun dari dana DAK 2016, tapi belum memiliki buku makanya melalui DAK tahun ini kami anggarkan pengadaan buku perpustakaan, †terang Bakri.
Bakri menambahkan, mekanisme realisasi DAK bidang pendidikan yang digunakan untuk pengadaan alat praktik dan peraga serta peralatan pendidikan akan langsung diserahkan kepada pihak sekolah. “Penyerahan ke sekolah sudah dalam bentuk alat praktik, alat peraga, dan peralatan pendidikan sesuai yang masuk dalam pengadaan,†ucapnya.
Yang pasti kata Bakri, pelaksanaan DAK tersebut tinggal menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. “Untuk rehab ruang kelas baru menggunakan sistim swakelola sementara untuk pengadaan buku perpustakaan bisa lewat lelang umum atau e katalog, masih kita tunggu juknis nya dari pusat,†terang Bakri.
Bakri berharap DAK 2017 ini dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar. Dan bisa semakin meningkatkan sarana dan prasarana yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Karimun.
Bakri juga melaporkan, untuk kucuran DAK 2016 kemarin sebesar Rp 2,5 miliar tidak seluruhnya bisa direalisasikan karena terbatasnya waktu serta juklak dan juknis berupa pengadaan barang dan jasa terlambat dari pemerintah pusat.
DAK 2016 hanya sebesar Rp 1,4 miliar saja bisa direalisasikan yakni berupa pembangunan ruang kelas baru di SDN 012 Karimun, SDN 008 Buru, SDB 03 Mentangon (kelas jauh), SDN 07 Moro serta SDN 005 Durai.
“Meski begitu kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena dapat melaksanakan tepat waktu sesuai juklak yang diberikan dan dilengkapi dengan SPJ laporan pertanggungjawaban yang lengkap. Ini nilai plus kita dibanding dengan kabupaten kota lain di Kepri. Pusat sangat mengapresiasi kita,†ucap Bakri
Terbaik se Sumatera
Bahkan jelas Bakri, proyek fisik berupa rehabilitasi gedung Sekolah Dasar Negeri 015 Moro yang bersumber dari DAK Pendidikan 2016 mendapat predikat terbaik se-Sumatera. "Itu penilaian dari Kementerian Pendidikan dan tentunya penilaian ini cukup membanggakan dan menjadi cambuk bagi kami agar lebih baik lagi," kata Bakri.
Bakri mengatakan proyek revitalisasi beberapa bangunan sekolah juga didanai APBN pusat juga mendapat pujian dari Kementerian Pendidikan. "Pokoknya, Karimun dinilai cukup bagus," katanya.
Tahun ini, kata Bakri, proyek rehabilitasi gedung sekolah dianggarkan pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp2.849.464.000 untuk rehabilitasi sembilan sekolah dasar, yaitu SDN 015 Moro, SDN 017 Kundur, SDN 006 Kundur Utara, SDN 002 Buru, SDN 013 Kundur Barat dan SDN 006, SDN 002 Ungar, SDN 012 Kundur dan SDN 002 Moro.
Rehabilitasi sembilan sekolah tersebut berupa perbaikan, penambahan ruang kelas dan sarana prasarana belajar seperti perpustakaan. Dikatakannya, proyek rehabilitasi sembilan sekolah itu dilakukan secara gotong royong oleh pihak sekolah bersama masyarakat setempat. Disdik, menurut dia, hanya mengawasi dan menerima laporan realisasi proyek fisik tersebut.
"Pujian dari kementerian itu merupakan buah dari keseriusan pihak sekolah dan masyarakat dalam memiliki sekolah yang bagus dan layak. Kita salut kepada masyarakat yang bersemangat untuk mengerjakan rehabilitasi sekolahnya," ucapnya.
Lebih lanjut Bakri mengatakan, perbaikan bangunan lima sekolah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp1.493.460.000 juga sudah selesai, yaitu SDN 012 Karimun, SDN 008 Buru, SDN 003 Moro, SDN 007 Moro dan SDN 005 Durai. Pengerjaan lima sekolah itu, menurut Bakri, juga dilakukan dengan sistem swakelola oleh pihak sekolah dan masyarakat.
"Alhamdulilah 2017 inu, kita dipastikan kembali mendapat anggaran untuk rehabilitasi sekolah dasar. Sekolah yang mana, kita belum tahu karena pusat yang akan memutuskan berdasarkan Dapodik (Data Pokok Pendidikan)," ujar Bakri. (tambunan)
“Ada peningkatan sebesar hampir Rp50 persen dari DAK tahun 2016 kemarin yang kita dapatkan hampir sekitar Rp 2,5 miliar namun hanya terserap sekitar hampir Rp 1,4 miliar saja. Tahun ini Karimun kembali mendapatkan DAK untuk SMP,†ujar Bakri Hasyim di ruangan kerjanya, Kamis (16/2).
Total DAK 2017 tersebut, sambung Bakri, nantinya akan direalisasikan untuk rehab ruang kelas baru (RKB) di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP dan pengadaan buku perpustakaan. Selain itu juga ada pengadaan alat praktek IPA serta pembangunan labor untuk SMP.
Kemudian, anggaran tersebut diperuntuhkan pada rehab bangunan sekolah, ruang kelas belajar dan lainnya sesuai kebutuhan. “Kebetulan Karimun sudah ada sejumlah sekolah yang telah memiliki perpustakaan sekolah yang dibangun dari dana DAK 2016, tapi belum memiliki buku makanya melalui DAK tahun ini kami anggarkan pengadaan buku perpustakaan, †terang Bakri.
Bakri menambahkan, mekanisme realisasi DAK bidang pendidikan yang digunakan untuk pengadaan alat praktik dan peraga serta peralatan pendidikan akan langsung diserahkan kepada pihak sekolah. “Penyerahan ke sekolah sudah dalam bentuk alat praktik, alat peraga, dan peralatan pendidikan sesuai yang masuk dalam pengadaan,†ucapnya.
Yang pasti kata Bakri, pelaksanaan DAK tersebut tinggal menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. “Untuk rehab ruang kelas baru menggunakan sistim swakelola sementara untuk pengadaan buku perpustakaan bisa lewat lelang umum atau e katalog, masih kita tunggu juknis nya dari pusat,†terang Bakri.
Bakri berharap DAK 2017 ini dalam pelaksanaannya bisa berjalan lancar. Dan bisa semakin meningkatkan sarana dan prasarana yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Karimun.
Bakri juga melaporkan, untuk kucuran DAK 2016 kemarin sebesar Rp 2,5 miliar tidak seluruhnya bisa direalisasikan karena terbatasnya waktu serta juklak dan juknis berupa pengadaan barang dan jasa terlambat dari pemerintah pusat.
DAK 2016 hanya sebesar Rp 1,4 miliar saja bisa direalisasikan yakni berupa pembangunan ruang kelas baru di SDN 012 Karimun, SDN 008 Buru, SDB 03 Mentangon (kelas jauh), SDN 07 Moro serta SDN 005 Durai.
“Meski begitu kita mendapat apresiasi dari pemerintah pusat karena dapat melaksanakan tepat waktu sesuai juklak yang diberikan dan dilengkapi dengan SPJ laporan pertanggungjawaban yang lengkap. Ini nilai plus kita dibanding dengan kabupaten kota lain di Kepri. Pusat sangat mengapresiasi kita,†ucap Bakri
Terbaik se Sumatera
Bahkan jelas Bakri, proyek fisik berupa rehabilitasi gedung Sekolah Dasar Negeri 015 Moro yang bersumber dari DAK Pendidikan 2016 mendapat predikat terbaik se-Sumatera. "Itu penilaian dari Kementerian Pendidikan dan tentunya penilaian ini cukup membanggakan dan menjadi cambuk bagi kami agar lebih baik lagi," kata Bakri.
Bakri mengatakan proyek revitalisasi beberapa bangunan sekolah juga didanai APBN pusat juga mendapat pujian dari Kementerian Pendidikan. "Pokoknya, Karimun dinilai cukup bagus," katanya.
Tahun ini, kata Bakri, proyek rehabilitasi gedung sekolah dianggarkan pemerintah pusat melalui APBN sebesar Rp2.849.464.000 untuk rehabilitasi sembilan sekolah dasar, yaitu SDN 015 Moro, SDN 017 Kundur, SDN 006 Kundur Utara, SDN 002 Buru, SDN 013 Kundur Barat dan SDN 006, SDN 002 Ungar, SDN 012 Kundur dan SDN 002 Moro.
Rehabilitasi sembilan sekolah tersebut berupa perbaikan, penambahan ruang kelas dan sarana prasarana belajar seperti perpustakaan. Dikatakannya, proyek rehabilitasi sembilan sekolah itu dilakukan secara gotong royong oleh pihak sekolah bersama masyarakat setempat. Disdik, menurut dia, hanya mengawasi dan menerima laporan realisasi proyek fisik tersebut.
"Pujian dari kementerian itu merupakan buah dari keseriusan pihak sekolah dan masyarakat dalam memiliki sekolah yang bagus dan layak. Kita salut kepada masyarakat yang bersemangat untuk mengerjakan rehabilitasi sekolahnya," ucapnya.
Lebih lanjut Bakri mengatakan, perbaikan bangunan lima sekolah yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sekitar Rp1.493.460.000 juga sudah selesai, yaitu SDN 012 Karimun, SDN 008 Buru, SDN 003 Moro, SDN 007 Moro dan SDN 005 Durai. Pengerjaan lima sekolah itu, menurut Bakri, juga dilakukan dengan sistem swakelola oleh pihak sekolah dan masyarakat.
"Alhamdulilah 2017 inu, kita dipastikan kembali mendapat anggaran untuk rehabilitasi sekolah dasar. Sekolah yang mana, kita belum tahu karena pusat yang akan memutuskan berdasarkan Dapodik (Data Pokok Pendidikan)," ujar Bakri. (tambunan)