Karimun (Beritaintermezo.com)-Institusi penegak hukum di Karimun seperti TNI, Polri, Bea Cukai dan Syahbandar melakukan patroli laut bersama, Selasa (25/7). Patroli laut dengan menelusuri wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Selat Malaka itu dilakukan untuk mengantisipasi tindakan kriminalitas dan masuknya kelompok radikalisme ke Karimun.
Tak tangung-tangung, pucuk pimpinan institusi penegak hukum di Karimun seperti Dandim Letkol Inf IGK Artasuyasa, Danlanal Letkol Laut (P) Totok Irianto, Kapolres AKBP Agus Fajaruddin, Kepala KSOP Letkol Mar Eko Priyo Handoyo dan Kasi P2 KPPBC Andi Cusna turun langsung melakukan patroli laut tersebut.
Para pucuk pimpinan tersebut melakukan patroli dengan menggunakan Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Combat Boat milik Mako Lanal Tanjungbalai Karimun. Selain menggunakan Patkamla Combat, sejumlah kapal patroli milik Bea Cukai, Polair Polres Karimun dan KPLP milik KSOP Karimun juga juga turut serta dalam patroli itu.
Sebelum melaksanakan patroli, prajurit TNI AD, AL, Polres, Bea Cukai dan KSOP Karimun melaksanakan apel gabungan di Dermaga Mako Lanal Tanjungbalai Karimun. Apel gabungan itu dipimpin Kapolres Karimun AKBP Agus Fajaruddin dan bertindak sebagai Komandan Upacara Iptu Sahata Sitorus yang juga menjabat sebagai Kasat Polair Polres Karimun.
Kapolres Agus dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakan apel gabungan itu adalah untuk menjaga kestabilan keamanan di wilayah perairan Karimun. Apalagi, belakangan muncul kasus besar dengan masuknya 1 ton narkoba jenis sabu-sabu yang masuk melalui perairan Indonesia.
"Tujuan dilaksanakan apel gabungan dan patroli bersama ini adalah untuk meningkatkan keamanan serta menjaga wilayah perairan Karimun serta mengantisipasi tindakan kriminalitas serta masuknya kelompok radikalisme di Karimun. Presiden dan Panglima TNI menginstruksikan penjagaan laut di wilayah perbatasan," ungkap Kapolres.
Apalagi, kata Kapolres, dengan posisi geografis Kabupaten Karimun yang berada di wilayah perbatasan dengan negara luar akan dengan mudah masuknya peredaran barang impor yang disinyalir akan mematikan perekonomian dan pendapatan negara sebagaimana perintah dari Menteri Keuangan.
"Patroli bersama ini akan dijadwalkan secara berkelanjutan dengan satu koordinasi untuk menjaga stabilitas keamanan di perairan Karimun dan perairan Indonesia pada umumnya. Kami secara bersama-sama bertekad akan menjaga keamanan perairan Karimun dari tindakan kriminalitas dan ancaman luar," pungkasnya. (hk/tambunan)
Tak tangung-tangung, pucuk pimpinan institusi penegak hukum di Karimun seperti Dandim Letkol Inf IGK Artasuyasa, Danlanal Letkol Laut (P) Totok Irianto, Kapolres AKBP Agus Fajaruddin, Kepala KSOP Letkol Mar Eko Priyo Handoyo dan Kasi P2 KPPBC Andi Cusna turun langsung melakukan patroli laut tersebut.
Para pucuk pimpinan tersebut melakukan patroli dengan menggunakan Kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Combat Boat milik Mako Lanal Tanjungbalai Karimun. Selain menggunakan Patkamla Combat, sejumlah kapal patroli milik Bea Cukai, Polair Polres Karimun dan KPLP milik KSOP Karimun juga juga turut serta dalam patroli itu.
Sebelum melaksanakan patroli, prajurit TNI AD, AL, Polres, Bea Cukai dan KSOP Karimun melaksanakan apel gabungan di Dermaga Mako Lanal Tanjungbalai Karimun. Apel gabungan itu dipimpin Kapolres Karimun AKBP Agus Fajaruddin dan bertindak sebagai Komandan Upacara Iptu Sahata Sitorus yang juga menjabat sebagai Kasat Polair Polres Karimun.
Kapolres Agus dalam sambutannya mengatakan, tujuan dilaksanakan apel gabungan itu adalah untuk menjaga kestabilan keamanan di wilayah perairan Karimun. Apalagi, belakangan muncul kasus besar dengan masuknya 1 ton narkoba jenis sabu-sabu yang masuk melalui perairan Indonesia.
"Tujuan dilaksanakan apel gabungan dan patroli bersama ini adalah untuk meningkatkan keamanan serta menjaga wilayah perairan Karimun serta mengantisipasi tindakan kriminalitas serta masuknya kelompok radikalisme di Karimun. Presiden dan Panglima TNI menginstruksikan penjagaan laut di wilayah perbatasan," ungkap Kapolres.
Apalagi, kata Kapolres, dengan posisi geografis Kabupaten Karimun yang berada di wilayah perbatasan dengan negara luar akan dengan mudah masuknya peredaran barang impor yang disinyalir akan mematikan perekonomian dan pendapatan negara sebagaimana perintah dari Menteri Keuangan.
"Patroli bersama ini akan dijadwalkan secara berkelanjutan dengan satu koordinasi untuk menjaga stabilitas keamanan di perairan Karimun dan perairan Indonesia pada umumnya. Kami secara bersama-sama bertekad akan menjaga keamanan perairan Karimun dari tindakan kriminalitas dan ancaman luar," pungkasnya. (hk/tambunan)