Karimun (Beritaintermezo.com)-Petugas kapal patroli Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Khusus Kepri menegah kapal speed boat muatan sekitar 20 ribu ponsel di perairan Tanjunguban, Rabu (30/8) dinihari. Ribuan ponsel tersebut diduga hendak diselundupkan ke daratan Sumatera.
Informasinya, ribuan ponsel tersebut diduga milik salah seorang pengusaha Batam inisial AH. Sayangnya, seperti apa modus penyelundupan handphone yang diduga terbesar itu belum diketahui secara pasti. Pasalnya, tak satupun pejabat teras di Kanwil DJBC Khusus Kepri yang mau memberikan keterangan.
Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) Kanwil DJBC Kepri Fuad Fauzy sudah berulang kali dihubungi Haluan Kepri via ponselnya, siang kemarin. Namun, yang bersangkutan tidak pernah mengangkat handphonenya itu. Fuad hanya mengirimkan pesan singkat SMS, "Mohon maaf, kalo mau konfirmasi soal tangkapan tunggu rilis aja dari Kakanwil," kata Fuad.
Wartawan mencoba meminta keterangan kepada Bagian Humas, Hadiman usai melaksanakan shalat dzuhur di mushalla kantor Bea Cukai yang berada di Kecamatan Meral, Karimun itu. Setali tiga uang, Hadiman mengaku tidak pernah menerima informasi apapun soal tangkapan handphone yang dimaksud.
"Saya tidak tahu soal tangkapan handphone, saya tidak pernah diberitahu. Kalau tahu pasti saya jawab. Selama ini kan saya sampaikan saja apapun informasi yang peroleh kepada wartawan. Kalau saya saja tidak tahu bagaimana saya mau menjawabnya. Coba tanya aja ke Kabid PSO," ungkap Hadiman.
Hadiman kemudian mengarahkan sejumlah awak media di Karimun ke ruangan Kabid PSO Kanwil DJBC Khusus Kepri, Fuad Fauzy di lantai satu kantor tersebut. Dia kemudian celingak-celinguk ke ruangan Fuda. Namun, yang bersangkutan kemungkinan tidak berada di ruangan kerjanya.
"Saya rasa Pak Kabid tidak ada di ruangan. Tapi beliau ada kok di kantor. Coba saya cari dulu. Teman-teman media silakan duduk dulu disini. Nanti kalau Pak Kabid nya sudah ketemu, saya sampaikan," ujar Hadiman kemudian berlalu pergi menuju ke lantai 2 kantor Bea Cukai Kepri itu.
Kepala Seksi Penindakan I Kanwil DJBC Khusus Kepri, Hendri Levi Sunarta yang menghampiri Haluan Kepri kemudian diajaknya ke ruang kerjanya. Hendri ketika ditanya soal tangkapan ribuan handphone tersebut tidak mau menjawab.
Menurut dia, berdasarkan aturan yang baru, yang berhak memberikan keterangan itu hanyalah Kakanwil dan Kabid Humas.
Sejumlah awak media kemudian mendesak untuk bertemu dengan Kabid PSO untuk memberikan keterangan soal tangkapan itu. Hendri menyebut kalau Kabid PSO memang ada di kantor. Namun, yang bersangkutan belum bisa ditemui karena lagi dipanggil sama Kakanwil yang baru.
"Tangkapan yang mana? saya tak tahu. Kalau cari Pak Kabid, beliau lagi sama Kakanwil yang baru. Nanti saja saya sampaikan apa maksud dari rekan-rekan semua. Kami sekarang lagi sibuk rapat internal dengan Kakanwil yang baru. Sebentar lagi saya dipanggil nih. Biasa lah kalau ada Kakanwil yang baru tentu banyak yang perlu dibahas," ungkap Hendri.
Menurut Hendri, semua hasil tangkapan akhir-akhir ini akan dirilis pada 7 September mendatang oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut dia, Menteri Sri akan melakukan kunjungan kerja ke Kanwil DJBC Khusus Kepri. Dia meminta para jurnalis untuk bersabar menunggu rilis tersebut. (hk/tambunan)
Informasinya, ribuan ponsel tersebut diduga milik salah seorang pengusaha Batam inisial AH. Sayangnya, seperti apa modus penyelundupan handphone yang diduga terbesar itu belum diketahui secara pasti. Pasalnya, tak satupun pejabat teras di Kanwil DJBC Khusus Kepri yang mau memberikan keterangan.
Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi (PSO) Kanwil DJBC Kepri Fuad Fauzy sudah berulang kali dihubungi Haluan Kepri via ponselnya, siang kemarin. Namun, yang bersangkutan tidak pernah mengangkat handphonenya itu. Fuad hanya mengirimkan pesan singkat SMS, "Mohon maaf, kalo mau konfirmasi soal tangkapan tunggu rilis aja dari Kakanwil," kata Fuad.
Wartawan mencoba meminta keterangan kepada Bagian Humas, Hadiman usai melaksanakan shalat dzuhur di mushalla kantor Bea Cukai yang berada di Kecamatan Meral, Karimun itu. Setali tiga uang, Hadiman mengaku tidak pernah menerima informasi apapun soal tangkapan handphone yang dimaksud.
"Saya tidak tahu soal tangkapan handphone, saya tidak pernah diberitahu. Kalau tahu pasti saya jawab. Selama ini kan saya sampaikan saja apapun informasi yang peroleh kepada wartawan. Kalau saya saja tidak tahu bagaimana saya mau menjawabnya. Coba tanya aja ke Kabid PSO," ungkap Hadiman.
Hadiman kemudian mengarahkan sejumlah awak media di Karimun ke ruangan Kabid PSO Kanwil DJBC Khusus Kepri, Fuad Fauzy di lantai satu kantor tersebut. Dia kemudian celingak-celinguk ke ruangan Fuda. Namun, yang bersangkutan kemungkinan tidak berada di ruangan kerjanya.
"Saya rasa Pak Kabid tidak ada di ruangan. Tapi beliau ada kok di kantor. Coba saya cari dulu. Teman-teman media silakan duduk dulu disini. Nanti kalau Pak Kabid nya sudah ketemu, saya sampaikan," ujar Hadiman kemudian berlalu pergi menuju ke lantai 2 kantor Bea Cukai Kepri itu.
Kepala Seksi Penindakan I Kanwil DJBC Khusus Kepri, Hendri Levi Sunarta yang menghampiri Haluan Kepri kemudian diajaknya ke ruang kerjanya. Hendri ketika ditanya soal tangkapan ribuan handphone tersebut tidak mau menjawab.
Menurut dia, berdasarkan aturan yang baru, yang berhak memberikan keterangan itu hanyalah Kakanwil dan Kabid Humas.
Sejumlah awak media kemudian mendesak untuk bertemu dengan Kabid PSO untuk memberikan keterangan soal tangkapan itu. Hendri menyebut kalau Kabid PSO memang ada di kantor. Namun, yang bersangkutan belum bisa ditemui karena lagi dipanggil sama Kakanwil yang baru.
"Tangkapan yang mana? saya tak tahu. Kalau cari Pak Kabid, beliau lagi sama Kakanwil yang baru. Nanti saja saya sampaikan apa maksud dari rekan-rekan semua. Kami sekarang lagi sibuk rapat internal dengan Kakanwil yang baru. Sebentar lagi saya dipanggil nih. Biasa lah kalau ada Kakanwil yang baru tentu banyak yang perlu dibahas," ungkap Hendri.
Menurut Hendri, semua hasil tangkapan akhir-akhir ini akan dirilis pada 7 September mendatang oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menurut dia, Menteri Sri akan melakukan kunjungan kerja ke Kanwil DJBC Khusus Kepri. Dia meminta para jurnalis untuk bersabar menunggu rilis tersebut. (hk/tambunan)