www.beritaintermezo.com
15:50 WIB - Menjelajah Dunia Migas di Dumai Expo 2024, Edukasi dan Kontribusi untuk Masa Depan | 12:29 WIB - Raja Baut Bagikan Ribuan Sembako Kepada Masyarakat Bagansiapiapi | 01:53 WIB - DPRD Gelar Paripurna Penyampaian LKPj T.A 2023 | 01:51 WIB - Anggota DPRD Riau Terpilih, Naladia Ayu Rokan Jalani Prosesi Pernikahan Berandam dan Malam Berinai | 01:48 WIB - Pererat Silaturahmi, Sekwan DPRD Rohil gelar halal BI halal | 01:35 WIB - Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop "Publisher Rights" Bersama Dewan Pers
Pulau Karimun Dikepung Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh Total
Kamis, 05-10-2017 - 08:25:59 WIB

TERKAIT:
   
 

Karimun (Beritaintermezo.com)-Hujan deras yang melanda Pulau Karimun sejak Rabu (4/10) dinihari menyebabkan terjadinya banjir di daerah itu. Hampir seluruh wilayah Karimun dikepung banjir. Sejumlah titik yang paling parah adalah kawasan komplek Taman Anggrek, Gang Awang Noor dan Parit Lapis di Kecamatan Meral.

Hampir seluruh rumah di Komplek Taman Anggrek, Kelurahan Baran Timur direndam banjir, ketinggian air mencapai hingga pinggang orang dewasa. Tidak hanya rumah yang terendam, beberapa perabotan dan peralatan rumah tangga milik warga ada yang hanyut dibawa air. Aktifitas warga pun jadi lumpuh total.

Warga meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Karimun untuk menetapi janjinya membangun drainase dan gorong-gorong di lokasi banjir. Warga juga menagih janji developer yang pernah akan membangun parit di belakang mushalla agar bisa diteruskan ke danau depan rumah sakit.

"Sejak komplek ini dibangun pada 2002 silam, developer hanya berjanji untuk membangun parit hingga ke danau depan rumah sakit. Namun, hingga sekarang janji itu tinggal janji. Kami ingin developer memenuhi janjinya, agar warga disini tidak lagi menderita setiap kali musim hujan," ungkap Armizi warga Komplek Taman Anggrek.

Puluhan rumah di Gang Awang Noor, Baran 3, Kelurahan Baran Barat, Kecamatan Meral serta wilayah lainnya di Kecamatan Meral juga direndam air setinggi paha orang dewasa. Air bahkan masuk ke dalam rumah warga. Padahal, Dinas PUPR Karimun sudah merevitalisasi tanggul di dekat Komplek Bea Cukai sebagai saluran air ke laut.

Bencana banjir menyebabkan aktivitas warga terhenti. Warga memilih tak bekerja ataupun bepergian meninggal rumah, mereka hanya disibukkan dengan mengangkat perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi.

Sementara, sebagian anak-anak nampak bermain di luar ruman menikmati luapan air tersebut.

"Sejak tadi malam sampai pagi ini hujan tak kunjung berhenti. Kalau sudah begini, maka siap-siap rumah kami terendam air. Lihat saja, air bahkan setinggi paha kami. Dari tadi kami hanya sibuk mengangkat perabotan rumah. Takutnya, nanti barang-barang di rumah ini rusak," ungkap Ali, warga setempat.

Ali menyebut, setiap hujan turun dengan deras sepanjang hari, maka kawasan pemukiman padat penduduk tersebut selalu menjadi langganan banjir. Kondisi itu sudah berlangsung sejak dahulu sekali. Warga merasa khawatir banjir akan menyebabkan kerusakan dan juga penyakit bagi anak-anak.

"Jika hujan sudah turun, maka kami takkan bisa tidur sampai pagi, karena kami takut air akan masuk ke dalam rumah. Karena, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya memang seperti itu. Kami harus berjaga terus dalam rumah sambi membuang air ke luar menggunakan ember," jelas Ali.

Kata dia, kekhawatiran lainnya adalah, pasca banjir akan banyak anak-anak yang terserang flu, demam hingga diare. Untuk itulah, Atan meminta kepada Pemkab Karimun agar benar-benar memikirkan bencana rutin ini. Mungkin saja penyebabnya, karena sistem drainase di kawasan ini yang belum tertata dengan baik.

"Kami meminta kepada pemerintah agar membangun gorong-gorong yang cukup agar mampu menampung kapasitas air ketika curah hujan turun dengan lebat. Kami melihat, gorong-gorong yang cukup besar di daerah ini hanya ada satu. Mungkin, ke depan perlu dibangun gorong-gorong yang baru," tuturnya.

Bencana banjir sudah kerap terjadi di Gang Awang Noor. Setiap hujan, daerah itu selalu menjadi langganan banjir. Warga menginginkan agar dilakukannya normalisasi parit oleh instansi terkait di Pemerintah Kabupaten Karimun agar banjir tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.

"Ini banjir yang paling parah selama tahun 2017. Karena ketinggian air sekitar satu meter lebih. Hujannya deras dari subuh tadi kemudian ditambah air laut pasang makanya air naik tinggi sampai terendam rumah warga di sini," ujar Irwansyah, warga Gang Abdurahim Nur di Baran I yang rumahnya terendam banjir.

Dia mengatakan, Gang Abdurahim Nur memang langganan banjir. Hampir setiap bulan kawasan yang dekat laut ini mengalami kebanjiran sejak awal Januari tahun 2017. Dikarenakan tidak adanya parit di daerah sekitar untuk mengalirkan air ke laut.

"Setiap bulan pasti ada aja banjir, hujan baru setengah jam pasti banjir daerah sini. Air dari jalan juga turun ke sini terus parit di sini tidak ada cuman ada satu aja yang besar di depan sana. Kalau melimpah air parit tu pasti banjirlah di sini," kata Irwan.

Akibat keseringan banjir menurut Irwan, perabotan rumahnya seperti rak tv, kursi dan perabotan elektronik lainnya sudah mulai rusak karena kerendam air. Kemudian ia menuturkan, belum ada tindakan dari pemerintah dalam menangani banjir tersebut.

"Waktu bulan puasa ada dari lurah meninjau lokasi. Cuman mereka meninjau aja belum ada tindakan sampai sekarang. Kita mau meningikan lantai dan memperbaiki rumah cuman belum ada dananya. Kita berharap pemerintah melalui lurah bisa cepat-cepat membantu kami. Memberikan solusi atas banjir tersebut. Kemudian cepat dibuat parit daerah sini yang bisa dialirkan kelaut," katanya.

Terpisah Lurah Baran Barat Al Mizan yang dikonfirmasi melalui via telepon mengatakan, daerah tersebut memang termasuk dataran rendah dan parit di daerah sekitar belum cukup untuk menampung debit air dalam jumlah besar.pihaknya sudah mengajukan kepada Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah namun hasil yang di dapat bahwa anggaran dari APBD untuk saat ini belum ada.

"Kemarin kita ada meninjau waktu bulan puasa tapi saat ini kita belum ada anggarannya dari APBD daerah. Kita juga sudah meminta bantuan kepada DPRD tapi belum dapat tanggapan dari mereka. Hendaknya ada kerja sama juga dari pihak pengembang dan tidak terlalu mengharapkan pemerintah," ujarnya. (hk/tambunan)



 
Berita Lainnya :
  • Pulau Karimun Dikepung Banjir, Aktivitas Warga Lumpuh Total
  •  
    Komentar Anda :

     
     
     
     
    TERPOPULER
    1 Rumah Duka di Karimun Merangkap Tempat Judi, Polres Tutup Mata
    2 Fraksi DPRD Riau Berikan Pandangan Umum Terhadap Ranperda Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
    3 Sijago Merah Lahap 7 Rumah Warga di Jalan Datuk Bandar Tembilahan
    4 Pemuda Teluk Sungkai Gotong Royong Menimbun Jalan Berlobang
    5 Harap Pinta Belasan Tahun
    Rumah Sakit Daerah Madani Kota Pekanbaru Resmi Beroperasi
    6 Pj Walikota Dumai Arlizman Agus Buka Jambore PIK 2015
    7 Pemkab Rohil Salurkan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu Sebesar Rp6,5 Milyar
    8 Konferensi Perubahan Iklim ke-21 Paris
    APRIL Tawarkan Solusi Alternatif Buka Lahan Tanpa Bakar
    9 Ini Dia Cara Alami Mengobati Sakit Gigi Terbukti Ampuh
    10 Bantuan Kapal Karet Tiba, BPBD Siap Siaga Atasi Banjir di Pekanbaru
     
    Foto Lepas | Galeri Foto | Advertorial | Opini | Indeks
    Siak | Inhu | Rohil | Kepri | DPRD Rohil
    Redaksi Disclaimer Pedoman Tentang Kami Info Iklan
    © 2016 PT. INTERMEZO PUTRA SAMPURNA PERS, All Rights Reserved
    handbags replicawatches replica