Bahas Rencana Ekspor Nenas, Eksportir Akan Temui Bupati Rafiq
Kamis, 01-03-2018 - 07:54:23 WIB
Karimun (Beritaintermezo.com)-Keseriusan eksportir Karimun dan Jakarta untuk mengekspor buah-buahan jenis nenas makin menguat. Meski berbagai kendala sempat muncul diawal rencana ekspor, namun tidak menyurutkan niat para eksportir tersebut. Mereka berencana kembali mengadakan pertemuan dengan Bupati Karimun Aunur Rafiq untuk membahas langkah selanjutnya.
"Rencana ekspor nenas itu tetap lanjut. Memang, kemarin ada beberapa kendala yang kami hadapi. Tapi semua bisa teratasi. Saya juga sudah bertemu dengan perusahaan Alamanda asal Bandung untuk rencana ekpsor itu. Kami berencana akan kembali menemui Pak Bupati untuk kembali membicarakan rencana selanjutnya," ujar salah seorang eksportir Karimun, Lie Cen, kemarin.
Kata Lie Cen, saat ada pertemuan dengan eksportir asal Jakarta atau Bandung beberapa waktu lalu, memang belum menemukan titik temu soal harga. Untuk itulah, diperlukan lagi pembicaraan serius dengan Bupati Karimun selaku kepala daerah. Dalam pertemuan itu nanti, tentu akan ada masukan dari Bupati dan juga dinas terkait kesepakatan kedua belah pihak.
Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, pihaknya memang sudah mengadakan pertemuan dengan eksprtir asal Karimun dan Jakarta. Saat ini, ada sejumlah kendala yang dihadapi. Diantaranya, belum tersedia kapal yang mengangkut kontainer hingga belum adanya kesesuaian harga antara eksportir asal Jakarta dengan eksportir lokal asal Karimun. Namun, Pemkab Karimun masih terus menjalin komunikasi soal penyesuaian harga ekspor.
"Kami sudah bicarakan dengan eksportir dari Jakarta dan dari Karimun sendiri. Eksportir Jakarta sudah dua kali turun ke Karimun. Persoalan yang ada sekarang adalah masalah harga yang belum berkesesuaian antara eksportir Jakarta dengan Karimun, yakni ibu Lie Cen dan Bapak Komar. Mereka sudah kita pertemukan dan ini lagi sedang berproses," ungkap Bupati Karimun Aunur Rafiq di Tanjungbalai Karimun.
Kata Rafiq, komoditi pertama yang akan diprioritaskan adalah nenas. Hanya saja, untuk ekspor masih terkendala soal angkutan berupa kapal pengangkut kontainer. Karimun hanya memiliki kapal pengangkut freezer. Namun, sekarang persoalan itu sudah teratasi. Kapal kontainer sudah tersedia. Hanya soal kesepakatan harga yang belum terjalin antara eksportir Jakarta dengan lokal.
Komoditi yang bernilai ekspor tersebut sudah dikembangkan di Pulau Kundur. Selain nenas, komoditi unggulan lain yang akan mulai dikembangkan di pulau terbesar di Kabupaten Karimun itu adalah berbagai jenis sayur-sayuran seperti bawang, jagung dan padi. Selama ini, yang baru ditanam di Kundur adalah padi, jagung dan nenas. Hanya saja, untuk nenas masih memenuhi kebutuhan lokal seperti ke Batam.
Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Karimun untuk mengembangkan Pulau Kundur sebagai daerah penghasil komoditi sayur. Salah satunya menemui Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. Saat rapat koordinasi gabungan (Rakorgab) pengembangan lumbung pangan di wilayah perbatasan dan pengembangan pangan di wilayah penyangga kota besar. Aunur Rafiq mengusulkan agar Karimun bisa dikembangkan untuk komoditas pertanian.
Dalam kesempatan tanya jawab dengan Menteri Amran, Bupati Rafiq menegaskan Karimun sebagai kabupaten dengan posisi strategis dan langsung berhadapan dengan negara Singapura dan Malaysia bisa menjadi lumbung pangan berorientasi ekspor. Saat itu, dia mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk pengembangan komoditas pertanian. Komidit unggulannya adalah nenas.
"Kami mengusulkan kepada pemerintah pusat agar dapat memberikan bantuan untuk pengembangan komoditas pertanian berupa bantuan benih nenas, bawang merah, cabe, jagung, sayur-sayuran serta bantuan pupuk dan juga alat mesin pertanian (alsintan). Kami juga mengusulkan lahan untuk jagung seluas 500 hektar dan untuk bawang merah seluas 300 hektar," ungkap Rafiq.
Usulan yang disampaikan Bupati Rafiq mendapat perhatian penuh dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Menteri Amran akan menindaklanjuti usulan tersebut kepada Dirjen terkait. Dia akan mendukung usulan di wilayah perbatasan yang ingin mengembangkan potensi pertanian di daerah tersebut. Sebelum bertemu menteri, Aunur Rafiq telah mengadakan rapat dengan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Yasid Taufik. (hk/hen)
Komentar Anda :