SINABOI (Beritaintermezo.com) - Akibat angin kencang dan hantaman ombak yang tinggi, sebuah kapal boat yang digunakan empat orang nelayan tenggelam di perairan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sinaboi.
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (6/3) pukul 04.00 wib dini itu, 1 orang berhasil menyelamatkan diri dengan bergantung ditiang bubu, sementara 3 lainnya tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.
Peristiwa terjadi saat empat orang nelayan yakni Atan, Irzam, Nimrut, dan Muhaisin pergi dari tangkahan kapal menuju tiang bubu diperairan sungai nyamuk pada sabtu (5/3).
Setelah sampai ditiang bubu, nelayan itu ingin menarik bubu tiang. Namun, dalam waktu bersamaan kapal boat yang mereka gunakan dihantam angin kencang dan gelombang tinggi hingga tenggelam pada Minggu dini hari.
Mendapat informasi tersebut, petugas gabungan dari Polairud, Basarnas, TNI-AL serta dibantu masyarakat turun ke lokasi untuk mencari korban. Dari empat korban, satu orang nelayan atas nama Atan berhasil ditemukan selamat dengan cara bergantung ditiang bubu, sementara tiga nelayan lainnya meninggal dunia.
Ketiga korban meninggal dunia berhasil ditemukan petugas gabungan bersama masyarakat nelayan di beberapa lokasi pada Senin (7/3). Dimana korban ditemukan dengan jarak 3 Mil dari lokasi kejadian. Saat ini ketiga korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.
Datuk Penghulu Raja Bejamu, Musfar membenarkan bahwa ke empat korban tersebut merupakan warganya. "Tiga orang yang meninggal dunia akibat tenggelam dan kehabisan nafas karena tidak bisa berenang," Ungkap Mudfar. (zal)
Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (6/3) pukul 04.00 wib dini itu, 1 orang berhasil menyelamatkan diri dengan bergantung ditiang bubu, sementara 3 lainnya tenggelam dan ditemukan meninggal dunia.
Peristiwa terjadi saat empat orang nelayan yakni Atan, Irzam, Nimrut, dan Muhaisin pergi dari tangkahan kapal menuju tiang bubu diperairan sungai nyamuk pada sabtu (5/3).
Setelah sampai ditiang bubu, nelayan itu ingin menarik bubu tiang. Namun, dalam waktu bersamaan kapal boat yang mereka gunakan dihantam angin kencang dan gelombang tinggi hingga tenggelam pada Minggu dini hari.
Mendapat informasi tersebut, petugas gabungan dari Polairud, Basarnas, TNI-AL serta dibantu masyarakat turun ke lokasi untuk mencari korban. Dari empat korban, satu orang nelayan atas nama Atan berhasil ditemukan selamat dengan cara bergantung ditiang bubu, sementara tiga nelayan lainnya meninggal dunia.
Ketiga korban meninggal dunia berhasil ditemukan petugas gabungan bersama masyarakat nelayan di beberapa lokasi pada Senin (7/3). Dimana korban ditemukan dengan jarak 3 Mil dari lokasi kejadian. Saat ini ketiga korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.
Datuk Penghulu Raja Bejamu, Musfar membenarkan bahwa ke empat korban tersebut merupakan warganya. "Tiga orang yang meninggal dunia akibat tenggelam dan kehabisan nafas karena tidak bisa berenang," Ungkap Mudfar. (zal)
