JAKARTA (Beritaintermezo.com) -Â Menteri LHK Siti Nurbaya pada Malam Anugerah Lingkungan Hidup 2017 yang ditaja di Auditorium Manggala Wanabakti Kementerian LHK di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (2/8/2017) malam menyerahkan langsung Piala Adipura kepada Bupati Siak, Drs H Syamsuar. Piala Adipura yang diraih Siak ini adalah yang ketiga kalinya, yakni 2014, 2016 dan 2017. Tidak hanya Adipura, dalam kesempatan yang sama Siak juga menerima penghargaan untuk Kategori Pasar Terbersih dari Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Wilayah Sumatera, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dikatakan Syamsuar, menyambung pesan Presiden Joko Widodo saat puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) pagi kemarin, Siak juga harus lakukan berbagai terbosoan yang terbaik dalam mengelola lingkungan. Apalagi mempertahankan penghargaan yang diperoleh ini jauh lebih sulit dari meraihnya. "Terimakasih kepada masyarakat Siak dan Mampura yang telah konsisten dalam menjaga kebersihan kota Siak. Tidak membuang sampah sembarangan adalah kunci mengapa Siak terus bersih dan kembali mendapatkan Adipura, " ujar Syamsuar, Rabu (3/8/2017) malam. Ads Piala Adipura, kata Syamsuar menjadi bukti bahwa tingkat kesadaran masyarakat Siak akan kebersihan sangat tinggi. Perilaku tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah menjadi faktor utama mengapa untuk ketiga kalinya KLHK memberikan penilaian Siak layak membawa pulang kembali piala itu. "Meski Kota Siak dan Mempura yang dinilai dalam penganugrahan tersebut, tapi piala ini adalah milik semua masyarakat Siak. Adipura harus menjadi cermin bagi daerah lainnya di Siak agar terus menjaga kebersihan. Karena menjaga kebersihan tidak hanya menjadi anjuran pemerintah saja melainkan juga agama. Kebersihan adalah bagian yang tak terpisahkan dari Iman seseorang," kata Syamsuar. Bupati dua periode ini juga berpesan agar masyarakat memanfaatkan sampah untuk tujuan ekonomis. Sampah dapat dipilah untuk dijual ataupun disulap menjadi sejumlah kerajinan. "Makanya di Siak sampah dibedakan menjadi beberapa jenis. Sampah bernilai ekonomis, bisa dijual ke Bank Sampah. Dan bisa dilihat di Siak, setiap sudut ada tong sampah dengan berbagai kriteria, " pungkasnya. Presiden RI Joko Widodo dalam arahanya berbicara soal perspektif Pembangunan ekonomi dan lingkungan melalaui konsep ekonomi berkeadilan dan berkelanjutan. Pesan ini disampaikan Jokowi dihadapan ratusan peserta Rakernas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang merupakan bagian acara dari puncak Peringatan HLH tahun 2017.(roy p)