BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com) - Terkait pemberitaan tentang adanya ratusan vaksin kadaluarsa, dibenarkan oleh Kepala Dinas kesehatan kabupaten Rokan Hilir Cici Sulastri MSi saat ditemui wartawan, Jumat (7/1) akhir pekan kemaren. Adapun vaksin yang kadaluarsa adalah vaksin Pfizer.
"Hanya ada satu jenis vaksin yang kadaluarsa saat ini di Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) jenis vaksin pfizer, jumlahnya 139 vial atau 834 dosis," Ujar Cici.
Dikatakannya lagi, setiap penyuntikan vaksin dan pendistribusian nya di-update melalui aplikasi, sehingga dari sana baik pemerintah pusat maupun provinsi bisa langsung mengecek capaian vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia.
"Vaksin Pfizer itu sendiri kita dapat dari Pekanbaru. Karena waktu itu kita mengejar target namun stok kita tidak ada, makanya vaksin pfizer yang ada di Pekanbaru diberikan ke kita. Untuk jangka simpannya, begitu vaksin ini di pindahkan dari wadah penyimpanan awal ke IFK hanya bisa bertahan selama 30 hari," ujarnya.
Untuk vaksin yang sudah kadaluarsa sampai saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari dinas kesehatan provinsi. Saat ini pihaknya hanya diminta untuk memisahkan vaksin yang sudah kadaluarsa dengan vaksin yang masih bisa digunakan.
"Belum ada arahan dari provinsi, apakah akan dikembalikan atau bagaimana, dari provinsi hanya minta untuk dipisahkan, mana yang bisa digunakan atau tidak. Sehingga vaksin yang sudah kadaluarsa ini tidak di gunakan lagi. Sudah kita pisahkan, nanti bagaimana kedepannya kita masih menunggu instruksi," Pungkasnya. (zal)
"Hanya ada satu jenis vaksin yang kadaluarsa saat ini di Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) jenis vaksin pfizer, jumlahnya 139 vial atau 834 dosis," Ujar Cici.
Dikatakannya lagi, setiap penyuntikan vaksin dan pendistribusian nya di-update melalui aplikasi, sehingga dari sana baik pemerintah pusat maupun provinsi bisa langsung mengecek capaian vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia.
"Vaksin Pfizer itu sendiri kita dapat dari Pekanbaru. Karena waktu itu kita mengejar target namun stok kita tidak ada, makanya vaksin pfizer yang ada di Pekanbaru diberikan ke kita. Untuk jangka simpannya, begitu vaksin ini di pindahkan dari wadah penyimpanan awal ke IFK hanya bisa bertahan selama 30 hari," ujarnya.
Untuk vaksin yang sudah kadaluarsa sampai saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari dinas kesehatan provinsi. Saat ini pihaknya hanya diminta untuk memisahkan vaksin yang sudah kadaluarsa dengan vaksin yang masih bisa digunakan.
"Belum ada arahan dari provinsi, apakah akan dikembalikan atau bagaimana, dari provinsi hanya minta untuk dipisahkan, mana yang bisa digunakan atau tidak. Sehingga vaksin yang sudah kadaluarsa ini tidak di gunakan lagi. Sudah kita pisahkan, nanti bagaimana kedepannya kita masih menunggu instruksi," Pungkasnya. (zal)