Dewan Rohil Minta Budaya Goro Dan Poskamling di Bangkitkan Kembali
Jumat, 26-05-2017 - 08:00:30 WIB
|
Habib Nur
|
BAGANSIAPIAPI (Beritaintermezo.com)-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rokan Hilir (Rohil) mengajak masyarakat untuk membangkitkan kembali budaya goyong royong (goro) dan Poskamling di daerah masing-masing. Karena goro dan poskamling merupakan langkah ampuh untuk mengantisifasi terjadinya bencana banjir dan tingkat kriminalitas dipemukiman masyarakat.
Demikian dikatakan Anggota DPRD Rohil, Habib Nur, Kamis (25/5) di Bagansiapiapi. "Jika terjadi bencana banjir kebanyakan dari kita hanya menyalahkan pemerintah daerah (Pemda) saja, padahal pemkab telah banyak berbuat untuk mencegah terjadinya banjir, Salah satunya dengan membangun drainase. Akan tetapi drainase yang dibangun itu tidak dijaga sehingga terjadinya penyumbatan dan air tidak mengalir kesungai," katanya.
Politisi PKB rohil itu juga membeberkan kalau kebanyakan dari masyarakat kita membuang sampah sembarangan dan berpikiran sampah-sampah yang dibuang di drainase itu ada dinas kebersihan yang membersihkan nya. Nah, kalau kita berpikiran seperti itu maka bisa dipastikan negeri seribu kubah tidak akan bisa hilang dari yang namanya bencana banjir. Oleh karena itu pihaknya mengajak kelurahan/kepenghuluan maupun ketua Rukun Tetangga (RT) untuk membangkitkan kembali budaya goro dengan mengajak masyarakatnya minimal satu kali dalam satu bulan.
"Jangan sampai pihak kelurahan/kepenghuluan itu tidak mau menggerakkan masyarakatnya melakukan goro karena berpikiran tidak adanya dana disebabkan terjadinya devisit anggaran. Karena goro itu adalah suatu kebersamaan, jika kita bersama seberat apapun permasalahan pasti akan terasa ringan," Ucap Habib.
Untuk poskamling sebut Habib pihak kelurahan maupun RT juga harus di hidupkan kembali. Hal ini juga sangat perlu mengingat memasuki bulan suci ramadhan dalam rangka meminimalisir angka kriminalitas. "Saat ini kondisi daerah kita dihadapi dengan devisit anggaran, akibatnya perekonomian tidak bergerak yang membuat masyarakat sulit dalam kendapatkan pekerjaan. Nah, jika masyarakat tidak bekerja, maka tidak tertutup kemungkinan akan melakukan tindakan kriminalitas seperti mencuri dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhannya," pungkasnya. (zal)
Komentar Anda :