Kepala Sekolah Minta Proses Hukum
Saat Pertandingan Futsal Pelajar, Siswa SMA 1 Pelalawan Jadi Korban Pengeroyokan
Kamis, 02-03-2023 - 08:35:11 WIB
Pelalawan (Beritaintermezo.com)-Siswa SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci menjadi korban pengeroyokan saat pertandingan futsal melawan SMK Hasanah Pekanbaru berlangsung. Pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu (25/2/2023) lalu. Orang tua korban telah melaporkan pengeroyokan tersebut ke pihak terkait, kepala sekolah SMA 1 meminta dilakukan proses hukum.
Kepala sekolah SMA 1 Pangkalan Kerinci Adroni, M.Pd meminta kejadian pengeroyokan terhadap siswanya di proses hukum. Ia menyesalkan adanya peristiwa yang menyebabkan siswanya harus dirawat di rumah sakit.
Pihak penyelenggara juga diduga tidak mempersiapkan pertandingan dengan matang, sehingga terjadinya pengeroyokan hingga menyebabkan korban diduga geger otak.
"Kalau perkelahian antar sekolah menurut saya itu biasa, tapi kalau pemukulan dan pengeroyokan sampai siswa kami di Opname di rumah sakit seperti yang dilakukan oleh siswa SMK Hasanah yang notabene selaku penyelenggara turnamen, itu sudah luar biasa. Terkesan ada pembiaran, padahal di arena pertandingan, kalau saya lihat ada juga beberapa orang guru, kenapa tidak dilerai. Saya berharap kejadian ini di proses hukum, biar ada sangsi, sehingga kedepan tidak terulang lagi," terang Adroni kepada media ini, Rabu (1/3/2023) di kantornya.
Menurut Adroni, pihaknya mengetahui kejadian pemukulan dan pengeroyokan terhadap siswanya tersebut pada hari Minggu (26/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB karena ditelpon oleh Kepala Sekolah SMK Hasanah dan diminta hadir ke Pekanbaru. Namun karena merasa pihaknya yang dirugikan makanya dirinya tidak hadir.
"Terkait kejadian itu, saya dapat informasi dari pihak orang tua siswa, bahwa orang tua siswa sudah membuat laporan ke pihak kepolisian Polresta Pekanbaru," ujar Adroni.
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum KONI Kabupaten Pelalawan Supratman, SE. Ia menyesalkan terjadinya insiden pemukulan dan pengeroyokan tersebut didalam sebuah turnamen.
"Seharusnya kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dalam suatu turnamen. Yang namanya turnamen olahraga, kalah menang itu biasa. Saya minta ini ada proses hukum, dan pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan turnamen tersebut harus bertanggungjawab, sehingga kedepan hal seperti ini tidak terulang kembali," kata Supratman.
"Anak saya, A (16) pada hari Sabtu, (25/02) sore bertanding futsal dengan membawa nama sekolahnya SMA Negeri 1 Pangkalan Kerinci melawan SMK Hasanah yang bermain di lapangan futsal di Pekanbaru dalam ajang Turnamen Futsal antar Pelajar. Saat itu, anak saya di babak Kedua mendapatkan serangan dari pihak lawan. dan seketika, anak saya dikeroyok dan dianiaya lebih dari 10 orang pelajar yang saat itu langsung membuat anak saya mengalami gegar otak dan dirawat di Rumah Sakit," kata DY orang tua korban saat media, Selasa malam, (28/02/2023).
DY menyebutkan sudah membuat laporkan ke polresta Pekanbaru. Ia berharap aparat memproses pengeroyokan tersebut dan meminta pelaku pengeroyokan ditangkap dan disanksi pihak sekolah agar tidak ada lagi kekerasan-kekerasan antar pelajar.
Menindaklanjuti informasi orang tua siswa SMA Negeri I Pangkalan Kerinci yang menjadi korban pengeroyokan sudah membuat laporan ke Polresta Pekanbaru, media ini mencoba mengkonfirmasi Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Dr. Pria Budi via pesan WhastAppnya. Namun sampai berita ini diterbitkan belum ada keterangan dari Kapolresta terkait hal diatas.***(tom)
Komentar Anda :