PTPN IV Regional III Mantap Melaju: Ubah Limbah Sawit Jadi Energi Bersih, Riau Jadi Pionir Green Industry di Indonesia

PTPN IV Regional III Mantap Melaju: Ubah Limbah Sawit Jadi Energi Bersih, Riau Jadi Pionir Green Industry di Indonesia

Pekanbaru (BIC)-Terobosan energi bersih kembali lahir dari jantung industri sawit Riau. PTPN IV Regional III, entitas strategis di bawah Subholding PalmCo, kembali mencatat langkah besar sebagai pelopor pemanfaatan Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi baru terbarukan. Setelah sukses mengoperasikan lima unit Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg), kini satu instalasi baru di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Rokan, Rokan Hulu, resmi beroperasi dan memperkuat posisi Riau sebagai pusat inovasi energi hijau nasional.

Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap, mengungkapkan bahwa instalasi terbaru ini mulai beroperasi awal November 2025. “Alhamdulillah, satu lagi unit PTBg Co-firing di PKS Sei Rokan resmi beroperasi,” ujar Gusmar dalam keterangan tertulis di Pekanbaru, Jumat (14/11/2025).

Unit PTBg ini berdampingan dengan salah satu pabrik sawit terbesar milik PTPN IV Regional III yang memiliki kapasitas produksi 60 ton per jam. Kehadirannya semakin menambah daftar instalasi biogas aktif di Riau.

Hingga kini, PTPN IV Regional III telah mengoperasikan enam instalasi PTBg dengan fungsi berbeda. Tiga unit—Sei Pagar, Lubuk Dalam, dan Tapung—dimanfaatkan sebagai co-firing, yaitu sumber energi bagi operasional pabrik sawit. Dua unit lainnya, PLTBg Terantam dan PLTBg Tandun, menghasilkan listrik bagi jaringan setempat.

“Kami menyebutnya energi dari sawit untuk sawit. Energi bersih ini digunakan untuk operasional pabrik, semuanya terintegrasi, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Gusmar.

Limbah cair sawit (POME) dikenal sebagai sumber gas metana—gas rumah kaca yang 25 kali lebih berbahaya daripada CO?. Melalui teknologi anaerobic digester, gas ini ditangkap dan diubah menjadi energi hijau, sekaligus mencegah emisi berbahaya ke atmosfer.

Salah satu unit, PTBg Lubuk Dalam, resmi mencatat sejarah sebagai PTBg pertama di lingkungan PTPN IV PalmCo yang mendapatkan sertifikat pengurangan emisi gas rumah kaca. Sertifikasi ini menandai dimulainya partisipasi PTPN IV dalam skema perdagangan karbon, membuka peluang ekonomi baru berbasis energi hijau dan pengurangan emisi.

Inisiatif ini menjadi langkah nyata BUMN perkebunan dalam mendukung transisi menuju green economy nasional.

Langkah progresif PTPN IV Regional III selaras dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060. Sektor energi dan limbah adalah dua penyumbang emisi terbesar. Konversi POME menjadi energi bersih menjadi solusi strategis untuk menekan jejak karbon nasional.

Transformasi ini sekaligus membantah stigma bahwa industri sawit identik dengan perusakan lingkungan. Dengan teknologi, inovasi, dan komitmen kuat, sawit justru tampil sebagai sumber energi masa depan.

“Kami percaya masa depan sawit bukan hanya pada hasil panen, tapi pada kemampuan industri ini menghasilkan energi, efisiensi, dan nilai tambah,” tegas Gusmar.

Dengan enam PTBg yang beroperasi dan semakin matang, Riau mulai menegaskan diri sebagai pusat inovasi energi baru terbarukan berbasis sawit. Transformasi ini bukan hanya mengurangi emisi, tetapi juga memperkuat efisiensi, daya saing, dan ketahanan energi nasional.

PTPN IV Regional III menunjukkan bahwa industri sawit masa depan bukan hanya tentang produksi minyak, tetapi tentang menghadirkan solusi bagi keberlanjutan bumi. Energi bersih dari limbah sawit menjadi bukti bahwa inovasi dapat lahir dari tempat-tempat yang sebelumnya tidak terbayangkan.***

#Ekonomi

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index