Didampingi Gubernur, Kapolri dan Menteri LH Cek Langsung Karhutla di Riau

Didampingi Gubernur, Kapolri dan Menteri LH Cek Langsung Karhutla di Riau

Pekanbaru (BIC)-Didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid, Kapolri Jen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Lingkungan Hidup Dr Hanif Faisol Nurofic  meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rohil dan Rohul, Kamis (24/7/2025).

Kunjungan Kapolri dan Menteri LH upaya konkret keseriusan dan kolaborasi pemerintah pusat dan  pemeintah daerah dalam menangani darurat karhutla yang tengah melanda sebagian wilayah Provinsi Riau.

Selain Abdul Wahid, Kapolda Irjen Pol Herry Heryawan, perwakilan BMKG, BNPB, unsur TNI, relawan, serta pihak swasta yang tergabung dalam Satgas Karhutla turut meninjau lokasi kebakaran.

Rombongan menggunakan tiga helikopter meninjau titik api, khususnya di Rohil dan Rohul.

Kapolri mengungkapkan, tanggal 20 Juli 2025 sempat terjadi lonjakan titik panas (hotspot) mencapai 586 titik. Namun telah berhasil ditekan menjadi 144 titik pada 22 Juli.

Sebanyak 14 titik api aktif masih menyala di delapan kabupaten, dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Rokan Hilir.

"Sebagai bentuk keseriusan penanganan, Gubernur Riau telah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla di Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu selama 14 hari, mulai 22 Juli hingga 4 Agustus 2025. Sementara 10 kabupaten/kota lainnya berada dalam status Siaga Darurat," ujar Kapolri.

Ia mengapresiasi kerja keras berbagai pihak, mulai dari tim darat, udara, pemerintah daerah, relawan, masyarakat, hingga dunia usaha.

Penegakan hukum terkait Karhutla, Polda Riau telah mengamankan 46 tersangka yang diduga terlibat dalam pembakaran lahan, baik secara sengaja maupun karena kelalaian. Para tersangka membakar lahan dengan total luas mencapai 280 hektare.

"Penindakan hukum akan dilakukan tanpa pandang bulu, sesuai dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Karhutla," tegas Kapolri.

Menteri LH Dr Hanif Faisol menegaskan, penanganan karhutla dilakukan secara menyeluruh dengan menggabungkan pendekatan udara dan darat.

Lanjut Hanif, operasi water bombing serta teknologi modifikasi cuaca (TMC) terus diintensifkan, terutama di kawasan sulit dijangkau seperti lahan gambut dan perbukitan.

"Beberapa helikopter tambahan akan disiagakan di Rokan Hulu untuk memperluas cakupan pemadaman udara. Di sisi darat, strategi penutupan kanal-kanal air diterapkan guna mempertahankan kelembaban tanah gambut dan mencegah api meluas," jelas Hanif.***

#Pekanbaru Bertuah

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index