Kampar (Beritaintermzo.com) - Selain sudah merendam 480 unit rumah. Ratusan warga Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar juga tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apalagi, mata pencaharian warga yang umumnya hidup dari lahan pertanian sudah ditenggelamkan air yang meluap dalam lima hari terakhir.
"Banjir ini disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi di Sumbar. Kemudian naiknya permukaan air di PLTA juga menyebabkan pintu pembuangan air juga terpaksa dibuka. Akibatnya, air yang ada dialiran sungai Kampar inipun meluap," kata Bupati Kampar Jefri Noer, didampingi Kadinsos Riau Syafrudin serta Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Kamis (21/1/16).
Terendamnya lahan pertanian dan perkebunan milik warga tempatan ini jelas terlihat. Akses jalanan yang menghubungkan desa itu ke luar juga sudah digenangi air, yang membuat desa tersebut terisolasi.
Pada kesempatan itu, Pemprov Riau melalui Dinsos menyalurkan bantuan berupa buffer stock makanan dan tenda. Sedangkan Pemkab Kampar menyalurkan berupa paket sembako beras, sarden, minyak goreng, kecap manis dan indomie.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Kampar, Kepala Dinas Sosial Riau dan Kepala BPBD Riau yang disaksikan Camat Siak Hulu, Kepala Desa Buluh Cina dan masyarakat setempat.
Atas bantuan tersebut, melalui kepala desa setempat diminta hendaknya mendahulukan warga kurang mampu. Jangan sampai yang mendapat bantuan hanya keluarga aparat setempat saja.
Selain itu, dia juga meminta aparat setempat untuk melaporkan data terbaru korban banjir kepada Pemkab Kampar. Data tersebut penting untuk kalau ada bantuan yang akan disalurkan.
Selain itu, bupati juga menyampaikan kekhawatirannya pasca banjir nanti, akan timbul berbagai macam penyakit, termasuk nyamuk.
"Makanya setelah banjir kita minta untuk dilakukan fogging secara serentak agar nyamuk tidak bersarang nantinya. Selain itu sumur warga juga akan kita beri kaporith agar bisa digunakan untuk minum dan kebutuhan sehari-hari," ungkap Jefri.(bic)
"Banjir ini disebabkan tingginya intensitas hujan yang terjadi di Sumbar. Kemudian naiknya permukaan air di PLTA juga menyebabkan pintu pembuangan air juga terpaksa dibuka. Akibatnya, air yang ada dialiran sungai Kampar inipun meluap," kata Bupati Kampar Jefri Noer, didampingi Kadinsos Riau Syafrudin serta Kepala BPBD Riau Edwar Sanger, Kamis (21/1/16).
Terendamnya lahan pertanian dan perkebunan milik warga tempatan ini jelas terlihat. Akses jalanan yang menghubungkan desa itu ke luar juga sudah digenangi air, yang membuat desa tersebut terisolasi.
Pada kesempatan itu, Pemprov Riau melalui Dinsos menyalurkan bantuan berupa buffer stock makanan dan tenda. Sedangkan Pemkab Kampar menyalurkan berupa paket sembako beras, sarden, minyak goreng, kecap manis dan indomie.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Bupati Kampar, Kepala Dinas Sosial Riau dan Kepala BPBD Riau yang disaksikan Camat Siak Hulu, Kepala Desa Buluh Cina dan masyarakat setempat.
Atas bantuan tersebut, melalui kepala desa setempat diminta hendaknya mendahulukan warga kurang mampu. Jangan sampai yang mendapat bantuan hanya keluarga aparat setempat saja.
Selain itu, dia juga meminta aparat setempat untuk melaporkan data terbaru korban banjir kepada Pemkab Kampar. Data tersebut penting untuk kalau ada bantuan yang akan disalurkan.
Selain itu, bupati juga menyampaikan kekhawatirannya pasca banjir nanti, akan timbul berbagai macam penyakit, termasuk nyamuk.
"Makanya setelah banjir kita minta untuk dilakukan fogging secara serentak agar nyamuk tidak bersarang nantinya. Selain itu sumur warga juga akan kita beri kaporith agar bisa digunakan untuk minum dan kebutuhan sehari-hari," ungkap Jefri.(bic)