Pasca Sarjana UR Pun Menjadikan Menjadikan RTMPE Studi PKL

Pasca Sarjana UR Pun Menjadikan Menjadikan RTMPE Studi PKL
Bupati Kampar H Jefry Noer,SH dengan para mahasiswa pasca sarjana UNRI poto bersama usai panen jamur tiram di

Kampar (Beritaintermezo.com) - Demam RTMPE. Kalimat singkat itu dilontarkan Jefry Noer sejak beberapa bulan lalu, ketika Pemda Kampar, Riau, selesai melaksanakan Seminar Akbar dan Anugerah RTMPE secara nasional di Pekanbaru. Layaknya "demam" piala dunia, masyarakat berbagai kalangan bahkan politisi dan pejabat pemerintah pusat seirama menyatakan salut untuk program andalan itu.

Dan kini, "demam" Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang telah berkembang ke sejumlah Kecamatan di Kampar mencuri perhatian Pasca Sarjana Universitas Riau (UR) yang kemudian melakukan Studi Studi Praktek Kerja Lapangan (PKL) di lahan percontohan berlokasi di Kubang Jaya, Siak Hulu, Sabtu (5/12).

Prof  DR Syam MS selaku ketua rombongan mengungkapkan, Kampar saat ini telah telah memiliki program nyata untuk kesejahteraan masyarakatnya. Program tersebut adalah   Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi.

"Lewat program ini dapat kita lihat bersama, dari segi aspek ekonomi jelas dengan modal Rp120 juta serta dengan lahan 1.000 meter persegi, masyarakat bisa memiliki penghasilan Rp10 juta sampai Rp 25 juta per bulannya," kata dia.

Syam menambahkan, hal ini perlu dipelajari bagi para mahasiswa/i, khususnya pasca sarjana.  Menurut dia, program tersebut sangat sederhana, dan bisa mengubah ekonomi  masyakarat miskin menjadi kaya.

"Sebab kita lihat para penghuni hanya setiap hari berkerja membersihkan kadang, memberi makan sapi, ayam, ikan, serta  membersihkan kebun cabai dan bawangnya," kata dia.

Dengan adanya RTMPE, kedepan Syam berencana akan merekomendsasikan para pasca sarjana untuk melakukan penelitian terhadapat RTMPE sebagai bahan pembuatan tesisnya nanti.

"Ini penting agar para mahasiswa juga tahu dengan program nyata yang perlu dikembangkan," katanya.

Bupati Kampar H Jefry Noer,SH yang mendampingi sembanyak 20 orang dari Pasca Sarjana UR tersebut menjelaskan, bahwa modal sebesar Rp120 juta tersebut, di antaranta sebanyak Rp50 juta merupakan bantuan dana bergulir dari Pemda Kampar melalui Dinas Peternakan setara 6 ekor sapi per unit program.
 
Selanjutnya, kata dia, sebesar Rp 50 juta akan didapatkan bantuan pinjaman dana Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) dari Bank Riau Kepri, serta sisanya yang sebesar Rp 20 juta akan diberikan bantuan melalui dana sosial (CSR) perusahaan yang ada di Kampar.
 
"Isnya Allah apabila masyarakat tidak memiliki tulang rusuk panjang (pemalas, red)  dan mau melaksanakan Program RTMPE, maka anak dan isteri tidak akan kecewa karena ditinggal dua mingggu untuk pelatihan. Tentunya, 3 zero atau tiga yang kita harapkan di Kampar akan tercapai secepatnya," kata Jefry.
 
Untuk itu, lanjutnya, para mahasiswa/i baik SI maupun Pasca Sarana khususnya dari Kampar, perlu juga tau dan memahami tentang RTMPE, karena program ini adalah usaha untuk semua kalangan yang nantinya akan membuat orang miskin menjadi kata. "Dan Insya Allah masuk surga," demikian Jefry Noer. (bic)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index